BALEKOTA – Pemkot Bandung memperkenalkan 12 bus Bandros (Bandung Tour on Bus) baru. Berbeda dari 6 bus sebelumnya, Bandros kali ini dihadirkan dengan menggunakan dana APBD Kota Bandung senilai Rp 12,4 miliar.
“Akhirnya kami putuskan Bandros itu tidak dengan pola CSR karena lama untuk meyakinkan pihak ketiga untuk menyumbang. Tiga tahun hanya dapat enam lah,” ungkap Wali Kota Bandung Ridwan Kamil usai mencoba menaiki Bandros baru di Plaza Bale Kota Bandung, Jumat (19/1/18).
Bandros yang dicat berwarna-warni itu akan melayani transportasi melalui lima rute wisata ke berbagai penjuru Kota Bandung. Tiap warna Bandros memiliki rutenya masing-masing.
Bandros berwarna biru akan berkeliling dari Alun-Alun Bandung, Cibaduyut, Taman Leuwi Panjang, Museum Sri Baduga, Alun-alun Regol, dan Kawasan Buahbatu. Sedangkan Bandros Kuning akan melewati rute Lapangan Gasibu, Taman Cibeunying, Taman Superhero, Taman Foto, Gedung Merdeka, Alun-alun Bandung, dan Braga.
Sementara itu, Bandros Ungu akan melalui jalan-jalan di rute Gasibu, Taman Cikapayang, Alun-alun Ujungberung, Museum Geologi, dan Pusdai. Lain lagi dengan rute Bandros Hijau yang akan membawa wisatawan melewati Chinatown, Pasir Kaliki, Alun-alun Cicendo, Karang Setra, UPI, dan GOR Padjadjaran.
Ada pula Bandros Merah Muda yang akan melewati Gasibu, Taman Pasupati (Taman Jomblo), Teras Cikapayang, Teras Cihampelas, hingga Taman Budaya. “Kalau Bandros yang hitam itu khusus untuk tamu VIP yang datang ke Kota Bandung. Jadi itu untuk tamu-tamu pemerintah kota bisa pakai yang itu,” terang Ridwan.
Bus Bandros tersebut diperuntukkan terutama bagi wisatawan yang datang dari luar Bandung. Dengan begitu, diharapkan para wisatawan tidak perlu menggunakan kendaraan pribadi untuk berkeliling ke tempat-tempat wisata di Kota Bandung.
“Tapi nanti saya juga ingin agar ada satu Bandros dipinjamkan ke kecamatan, biar yang menikmati tidak hanya wisatawan, tetapi juga bisa memberi kebahagiaan untuk warga di kewilayahan. Kan semua orang juga ingin naik,” ucap Ridwan.
Pengelolaan 12 Bandros saat ini masih dipegang oleh Dinas Perhubungan (Dishub) secara swakelola. Kelak, Dishub akan melakukan lelang untuk menentukan pengelola Bandros sehingga bisa dimanfaatkan secara lebih profesional.
Kepala Dinas Perhubungan Didi Ruswandi menuturkan, Bandros ini dijadwalkan akan beroperasi Februari mendatang. Pihaknya masih memproses kajian tarif agar tidak mengganggu angkutan kota dan Bandros sebelumnya.
Dishub akan menetapkan dua jenis tarif, yakni tarif sekali jalan dan paket seharian (One Day Pass). Tarif sekali jalan akan berkisar antara Rp 10.000-15.000, sedangkan paket seharian akan dikenakan tarif antara Rp 25.000-Rp 50.000. “Saat ini kita akan uji rute dulu. Kemungkinan Februari baru kita bisa jalan,” ujar Didi.