BANDUNG – Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) 55 Kel. Andir Kec. Baleendah Kabupaten Bandung, Ganjar Fathurahman meninggal dunia, sekitar pukul 15.30 WIB, Sabtu (20/4/19). Almarhum meninggal setelah mendapat perawatan intensif di ICU Rumah Sakit Imanuel Bandung sejak Rabu (17/4/19). Jenazah almarhum dibawa ke rumah saudaranya di Kp. Bahuan dekat Kantor Kelurahan Andir Kecamatan Baleendah.
Ketua Panwascam Baleendah Syamsul Ma’arif mengatakan sesaat sebelum kejadian, korban sedang melakukan kegiatan pengawasan kotak suara ke TPS 55 di Kp Uak, RT 8/RW 7 Kel Andir Kec Baleendah. Namun di tengah perjalan, korban melihat masih ada alat peraga kampanye yang terpampang di tiang listrik.
“Lalu APK itu diambilnya, namun almarhum terjatuh tepat di badan perahu, kemudian masuk ke dalam air banjir, hingga tenggelam,” tutur Syamsul kepada Balebandung.com, Sabtu (20/4/19).
Meninggalnya Ganjar makin menambah jumlah petugas Kelompok Kerja Pemungutan Suara (KPPS) yang mengembuskan nafas terakhir saat dan setelah menjalankan tugasnya di Pemilihan Presiden dan Legislatif 2019 menjadi 13 orang.
Menurut laporan dari KPU Jawa Barat jumlah petugas KPPS yang meninggal dunia saat menjalankan tugas tercatat 12 orang. Mereka tersebar di enam kabupaten yakni Garut, Purwakarta, Ciamis, Tasikmalaya, dan Kabupaten Pangandaran. Ditambah lagi dengan kabar duka serupa di Kabupaten Bandung sehingga menjadi 13 orang.
Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil mengatakan 13 orang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Jawa Barat yang meninggal dunia saat atau seusai bertugas terkait pelaksanaan Pemilu 2019 adalah para pahlawan demokrasi.
“Petugas KPPS yang meninggal tersebut sebagai pahlawan pemilu,” kata Gubernur usai melantik kepala daerah Kota Bogor dan Kabupaten Ciamis, di Gedung Sate Bandung, Sabtu (24/4/19).
Ridwan Kamil mengusulkan ke-13 nama petugas KPPS tersebut diabadikan di Museum Demokrasi yang akan dibangun Pemprov Jawa Barat bekerja sama dengan KPU maupun Bawaslu. “Memang ada rencana membangun Museum Demokrasi dan didalamnya akan ada tribute to pahlawan demokrasi,” kata dia.
Sebelumnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat Rifqi Ali Mubarok di Gedung Sate menyatakan hingga 19 April 2019, tercatat ada 12 orang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di 10 kabupaten/kota yang meninggal dunia terkait pelaksanaan Pemilu 2019.
Nih, nama-nama 12 petugas KPPS di Jawa Barat yang meninggal dunia saat dan setelah bertugas;
Kabupaten Purwakarta, yakni Deden Damanhuri (46 tahun) dan Carman (45 tahun). Penyebab kematian mengalami pecah pembuluh darah dan kondisi badan lemah.
Kabupaten Bandung, Indra Lesmana alias Alex (28 tahun), penyebab kematian awalnya mengeluh merasa mual/sakit. Juga Ganjar Fathurahman akibat terjatuh dan tenggelam di banjir Baleendah. Ganjar adalah Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) 55 Kel. Andir Kec. Baleendah Kabupaten Bandung.
Kota Bekasi Ahmad Salahudin, Ketua KPPS TPS 081 Kelurahan Kranji Bekasi Barat, penyebab kematian tertabrak truk. Kabupaten Tasikmalaya, yakni H Jeje dan Supriyanto efek Kecapaian di TPS, mempunyai riwayat jantung karena kelelahan.
Kabupaten Kuningan, yakni Nana Rismana karena kelelahan. Kabupaten Bogor Jaenal (56 tahun), yakni kelelahan saat mengambil logistik di gudang penyimpanan. Kabupaten Karawang, yakni Yaya Suhaya diduga kelelahan.
Kota Sukabumi, yakni Tatang Sopandi (48 tahun) demam setelah beberapa hari, sebelumnya aktif membantu sorlip di gudang logistik KPU. Kabupaten Sukabumi, yakni Idris Hadi (64 tahun) dan Usman Suparman kelelahan pada saat P2S selesai (riwayat penyakit jantung).***