MARGAHAYU,balebandung.com – Bupati Bandung HM Dadang Supriatna meninjau lokasi kebakaran di Kampung Kebon Kelapa Desa Sukamenak Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung, Selasa (7/2/2023).
Dalam kunjungannya, Bupati Bandung didampingi Kepala Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung Hilman Kadar, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama, dan Kepala Dinas Sosial Indra Respati dan pihak lainnya.
Dadang Supriatna didampingi Camat Margahayu Asep Suryadi dan Kepala Desa Sukamenak Taupik sempat menemui para korban kebakaran, sekaligus memberikan bantuan paket makanan kepada para korban tersebut.
Bupati Dadang Supriatna mengatakan, peristiwa kebakaran di Kampung Kebon Kelapa Desa Sukamenak Kecamatan Margahayu pada Senin (6/2/2023) malam pukul 23.00 WIB itu, sebanyak 25 rumah ludes terbakar. Sebanyak 102 jiwa menjadi korban kebakaran, karena mereka adalah yang menghuni 25 rumah yang ludes terbakar itu.
“Peristiwa kebakaran ini berawal dari lilin katanya. Rumah-rumah yang terbakar itu, rumah semipermanen atau duduk jandela,” ujar Dadang Supriatna.
Bupati Bandung saat memantau langsung ke lokasi kebakaran, puluhan rumah itu sudah habis dan rata dengan tanah.
“Saya sudah perintahkan Pak Kalak BPBD untuk segera rapat dengan Forkopimda untuk mengambil keputusan sekaligus untuk assessment,” katanya.
Lokasi kebakaran, kata Dadang Supriatna, merupakan lahan tanah carik desa, ia pun minta kejelasan kepada sejumlah pihak, apakah tanah carik itu bisa digunakan kembali untuk bangunan rumah. “Saya berharap ada surat tertulis dari aparatur desa setempat, supaya tidak ada kesalahan administrasi. Kami akan dorong anggaran untuk pembangunan kembali rumah yang terbakar,” kata Dadang Supriatna.
Bupati Bandung mengaku prihatin dan turut berduka cita atas kejadian peristiwa kebakaran yang dialami 25 kepala keluarga itu. “Untuk pihak korban mohon sabar. Mudah-mudahan diberikan kesabaran oleh Allah SWT. Alhamdulillah tidak ada korban. Tetapi secara fisik rumah dan kekayaan milik para korban hancur semuanya,” katanya.
Dikatakan Dadang Supriatna, untuk tanggap darurat, pihaknya memberikan bantuan logistik berupa beras dan bantuan lainnya, untuk kebutuhan makan. Selain itu, aparatur desa setempat menyiapkan posko untuk penanganan para korban kebakaran.
“Saya berharap kepada warga sekitar untuk hati-hati dan jangan sampai ceroboh, apalagi saat masuk tengah malam,” katanya.
Bupati Bandung pun berupaya sebelum bulan suci Ramadan mendatang, penanganan pascakebakaran bisa segera selesai dengan menggunakan anggaran dari BTT (Belanja Tidak Terduga).
“Nanti kita bersama Pak Kades untuk duduk bersama bagaimana membangun kembali rumah korban kebakaran,” katanya.
Menurut informasi, lanjut Dadang Supriatna, peristiwa kebakaran itu dalam waktu 12-15 menit bisa menghabiskan 25 unit rumah. “Warga yang menjadi korban kebakaran dievakuasi di rumah kerabatnya. Pak Kades pun menyiapkan posko dan makanan, dan saya minta ke Pak Kalap BPBD dalam waktu singkat untuk segera melakukan recovery dalam pembangunan rumah kebakaran tersebut,” katanya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulanhan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama yang mengetahui ada kebakaran, langsung turun ke lokasi kejadian untuk memberikan bantuan logistik kepada para korban.
“Hari ini BPBD memberikan bantuan logistik untuk penanganan sementara, setelah sebelumnya berkoordinasi dengan pihak desa dan kecamatan, bagaimana untuk penanganan pengungsi. BPBD memberikan bantuan 25 paket makan siap saji, 25 karpet serta tenda untuk para korban kebakaran,” kata Uka Suska.
Untuk penanganan korban kebakaran, kata Uka Suska, pihaknya akan melakukan rapat dengan Dinas Sosial untuk membicarakan tentang kemungkinan bantuan rehab rumah.
“Para korban kebakaran, untuk sementara akan direlokasi dan mempersiapkan tempat penampungan sementara, selain berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Bandung,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bandung Hilman Kadar mengatakan, dalam peristiwa kebakaran itu, pihaknya menurunkan 8 unit mobil pemadam dan 2 mobil rescue.
Hilman mengatakan saat melakukan pemadaman sempat mengalami kesulitan, karena lokasi kebakaran cukup jauh dari jalan raya. Sehingga diintervensi dengan menggelar selang kurang lebih 300 meter dari dua arah (timur dan selatan).
“Alhamdulillah, selama empat jam sudah bisa kita selesaikan. Pendingin sampai Selasa pukul 03.00 pagi,” katanya.
Hilman mengatakan, saat melakukan pemadaman api, jajaran TNI dan Polri serta para relawan kebakaran dan unsur masyarakat turut membantu.
“Kita menghimbau kepada masyarakat bahwa harus menerapkan pola kehidupan yang menghindari adanya resistensi kebakaran,” katanya.
Dikatakannya, Disdamkar juga sudah memberikan edukasi kepada masyarakat yang ada di Desa Sukamenak, Sayati dan Desa Margahayu Selatan, terkait upaya pencegahan ancaman peristiwa kebakaran. “Dan sudah dibentuk relawan kebakaran,” katanya.***