
PANGALENGAN, Balebandung.com – Sebanyak 4.279 Rumah Tangga Miskin (RTM), asal Kecamatan Pangalengan dan Cimaung Kabupaten Bandung, menerima bantuan sekitar 189 ribu ekor ternak ayam sentul (ayam kampung) dari Kementerian Pertanian (Kementan).
Bantuan yang secara bertahap diberikan sejak bulan April tersebut, merupakan tindak lanjut Program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (BEKERJA) yang diluncurkan Kementan sejak 2018.
Bupati Bandung H. Dadang M. Naser mengatakan, kementan secara intens melakukan ujicoba pengembangan sistEm pertanian terpadu berbasis organik di beberapa daerah, termasuk di Kabupaten Bandung.
“Selama ini kita masih mendatangkan ayam kampung dari daerah Jawa. Pertanian terpadu berbasis organik, cocok diterapkan di Pangalengan dan Cimaung di mana warga banyak yang profesinya buruh tani,” ungkap Bupati saat Review dan Pemantapan Program BEKERJA Kementan, di Aula Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan, Rabu (19/6/19).
Dengan bantuan itu, kata bupati, setelah warga pulang bertani dari ladang, dapat mengisi waktu dengan mengurus ternak. Sehingga diharapkan akan meningkatkan perekonomian dan memotong mata rantai kemiskinan.
“Saya ingin Leuweung Hejo Rakyat Ngejo, jangan sampai bertani dengan membabat hutan. Menanam sayuran memang untungnya besar, tapi menanam di kemiringan lebih dari 30 derajat bisa menyebabkan longsor, yang akhirnya akan menyengsarakan rakyat. Di kemiringan, tanamlah pohon kopi atau buah berbatang keras sebagai sabuk gunung. Nah, sambil menunggu hasil taninya, bantuan ini merupakan salah satu solusi untuk memutar perekonomian,” kata Dadang didampingi Kepala Dinas Pertanian Kab Bandung Ir. H. A. Tisna Umaran.
Namun tentunya stimulan penebaran benih ayam saja, tidak cukup tanpa adanya bekal ilmu peternakan yang baik. Selain itu ia juga minta agar Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dilibatkan, agar warga tidak usah memikirkan pemasarannya.
“Kementan juga menyelenggarakan TOT (Training of Trainer), pendampingnya yang dibina, bagaimana agar ternak ini umurnya panjang. Kepada penerima manfaat saya imbau untuk serius, setelah ternak besar dan dijual, putar lagi uangnya untuk membeli benihnya. Saya juga titip pesan kepada para kepala desa untuk melakukan pengawasan, agar warga dapat merubah pola hidup. Dan lebih jauh lagi, saya berharap Kabupaten Bandung ke depan menjadi pusat kekuatan ayam sentul,” harap Dadang.
Sementara itu Kepala Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian (BPATP) Kementan RI Dr. Ir. Retno Sri Hartati Mulyandari menjelaskan 4.279 dari target 7.230 RTM, telah menerima bantuan sebanyak 50 ekor benih ayam berusia empat minggu (Day Old Chicken/DOC).
“Untuk tahun kedua Program Bekerja ini, secara bertahap sejak April sampai tanggal 19 Juni 2019, sudah terealisasi sebesar 59%. Untuk Cimaung sudah 100%, sedangkan Pangalengan baru sekitar 50%, semoga akhir Juli ini dapat kita realisasikan seluruhnya,” jelas Retno.
Selain benih ayam, pihaknya juga memberikan sarana dan prasarana (sarpras), vaksin dan bantuan subsidi untuk pembuatan kandang. “Kami berikan subsidi Rp. 500 ribu per RTM, namun baru menyentuh sekitar 2.500 RTM. Dengan harapan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk membuat kandang sehat, baik untuk ayam itu sendiri maupun untuk lingkungan sekitarnya,” kata Retno.
Dari perjalanan sejak bulan April itu, beberapa RTM telah berhasil mengembangkan ternak dengan persentase ternak hidup yang cukup tinggi. “Beberapa RTM ayamnya sudah mencapai 1,5 kg, kematian ayam juga masih di bawah 10%. Tentunya ini cukup menggembirakan kami, dan tentunya kami berharap peran serta seluruh masyarakat di bawah koordinasi pak bupati, camat dan kades, untuk benar-benar menciptakan kawasan yang bersih, sehat sekaligus memiliki usaha produktif berbasis ayam KUB (Kampung Unggul Balitnak),” pungkas Retno.***