SOREANG – Isu lingkungan sudah menghipnotis semua kalangan untuk berbuat, termasuk beberapa komunitas lingkungan mancanegara. Sebanyak 50 partisan mengikuti Gerakan Sabilulungan Tanam Pohon Kesayangan (Satapok) di taman Gedong Budaya Sabilulungan (GBS) Soreang, Rabu (7/3/18). Acara ini bertepatan dengan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tingkat Kabupaten Bandung.
Bupati Bandung H. Dadang M. Naser, SH,S.Ip.,M.Si mengatakan, dalam memerangi kerusakan lingkungan, selain Satapok serangkaian upaya sudah dilakukan, yakni sinergitas dalam international zero waste conference city (IZWCC) beberapa waktu lalu.
“Kali ini delegasi dari 7 negara mengikuti rangkaian HPSN di Kabupaten Bandung. Ada partisan asal negara Filipina, Inggris, India, Malaysia, Taiwan, Perancis dan Amerika Serikat. Mereka semua hadir melakukan Satapok sebagai bentuk kepedulian terhadap kerusakan lingkungan, kita sudah melakukan apa?,” ujar Bupati didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Asep Kusumah.
Peringatan HPSN 2018 bertema nasional “Sayangi Bumi, Bersihkan Sampah” dengan tagline “Bersih Bisa Kok”. Mengandung pesan kita harus menjaga bumi tempat kehidupan kita, dengan cara menjaga lingkungan.
“Selain untuk menyadarkan masyarakat, untuk mendukung terwujudnya Kabupaten Bandung bersih sampah tahun 2020 sebagaimana telah dicanangkan pada peringatan HPSN 2017. Kita telah menetapkan 6 (enam) strategi, yakni mewujudkan kawasan permukiman dan perumahan bersih sampah, perkantoran, kawasan pendidikan, industry, pertokoan dan komersial serta terwujudnya kawasan saluran air dan sungai bersih sampah,” ungkap Bupati di hadapan ratusan komunitas, pelajar dan tamu undangan lainnya.
Sementara menurut Ketua Pengarah IZWCC Ria Ismaria, perhatian dunia terhadap lingkungan menjadi sangat menarik. Menurutnya untuk menjamin kelestarian fungsi lingkungan hidup dalam pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan, perlu perlindungan dan pengelolaan lingkungan yang baik. Ria mengatakan IZWCC dilakukan dalam rangka misi tiga bulan bebas sampah sekaligus memperingati HPSN 2018.
Kegiatan tersebut menurutnya sudah dilaksanakan di beberapa tempat yakni Senin (5/3) City Leader Forum dan Plenary Conference di Hotel Papandayan Kota Bandung dan kegiatan Civil Society Forum di Eco Camp pada Selasa (6/3). Sedangkan pada Selasa (6/3), digelar City Managers Forum di Technopark Kota Cimahi.
“Untuk pelaksanaan terakhir, kita lakukan kegiatan Village Managers Forum di Gedung Budaya Sabilulungan ini. Kita sudah lakukan sinergis dengan 360 partisan mancanegara di agenda ini, yang tentu saja bertujuan untuk mewujudkan kota nol sampah,” terang Ria.
Dia menambahkan, agenda zero waste tersebut terlaksana dengan keterlibatan semua pihak pemerintah, masyarakat, komunitas, Non Government Organization (NGO) yang bergerak di bidang lingkungan. Dengan harapan bisa menghasilkan solusi tepat dan menumbuhkan keseriusan pihak-pihak tadi untuk penanganan masalah sampah.
“Perlu ada solusi yang serius bagi masalah sampah. Namun, pada saat yang sama, solusi itu harus menciptakan sumber daya bagi pembangunan. Maka, acara ini akan menghadirkan perspektif baru bagi para pengambil kebijakan dalam mengelola sampah yang terintegrasi melalui peningkatan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat,” tandasnya.
Pada kesempatan tersebut, digelar juga agenda pameran lingkungan hidup, Gerakan Rampok Plastik dan Cabut Paku. Selain itu dilakukan juga berbagai kegiatan lainnya, dengan titik lokasi di desa Cingcin dan Desa Parungserab Kecamatan Soreang, yang termasuk program pengembangan kawasan zero waste bekerjasama dengan yayasan pengembangan biosains dan bioteknologi.[]