SOREANG – Bupati Bandung Dadang M. Naser memberi arahan dalam Workshop Bagi PNS Purna Bhakti 2018 yang digelar Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Bandung, di Sutan Raja Hotel Soreang, Kamis (23/8/18).
Sebanyak 600 PNS, yang terbagi dalam 4 tahap, mengikuti kegiatan workshop (pembekalan), terdiri dari pemberian materi pengetahuan pensiun PNS, dan juga kunjungan kewirausahaan sebagai persiapan masa purna bhakti. Bupati mengimbau Pegawai Negeri Sipil (PNS) agar tetap berkarya, meski dalam masa purna bhakti.
“Ada lima kunci sukses kehidupan, yaitu tidak berhenti berfikir, berzikir, berorganisasi, berkarya dan berolahraga. Meski sudah memasuki masa pensiun, tetaplah mengabdi dan memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat,” pesan Bupati
Menurutnya, memasuki masa pensiun tentu bukan hal mudah. Banyak perubahan yang dialami, dengan kondisi yang sangat berlainan dengan kondisi sebelumnya. Dadang mengatakan, pemberhentian dan pensiun PNS merupakan rangkaian akhir dalam sistem manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN). Pemberhentian dan purna bhakti yang disebabkan alasan apapun tentu akan dialami seluruh ASN.
“Meski secara formal para peserta sudah berhenti mengabdi, namun kinerja, bantuan dan pengabdian masih dibutuhkan. PNS ini dianggap serba tahu, dan agar tetap terasah daya pikirnya, ada wadah untuk menjaga agar kita selalu berfikir. Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) adalah salah satunya,” imbuh Dadang Naser.
Dengan bergabung ke dalam organisasi, lanjutnya, para peserta akan memperpanjang usia. Ia pun mengilustrasikan kisah Nabi Musa a.s yang disimak para peserta dengan penuh perhatian.
“Waktu itu Nabi Musa a.s. mendapat bisikan dari Malaikat Izroil, bahwa salah satu umatnya akan meninggal. Nabi pun memberitahukan hal tersebut kepada si fulan. Akan tetapi, setelah si fulan ini tahu hidupnya tidak akan lama lagi, diapun bersilaturahmi kepada seluruh sanak saudara dan tetangganya. Ia meminta maaf atas segala kesalahan yang pernah diperbuat. Saat tiba waktunya, ternyata nyawa si fulan tidak jadi dicabut. Malaikat Izroil berkata, nyawa si fulan tidak jadi dicabut karena dia rajin bersilaturahmi dan bersedekah,” Dadang Naser berkisah.
Di akhir , ia tidak lupa menyampaikan rasa terima kasihnya atas pengabdian yang telah dilakukan para peserta workshop. “Saya atas nama pribadi, pemerintah dan masyarakat Kabupaten Bandung, mengucapkan terima kasih. Penghargaan yang setinggi-tingginya juga atas keikhlasan saudara sekalian, dalam mendharmabhaktikan Ilmu, pikiran dan tenaga bagi kemajuan masyarakat Kabupaten Bandung. Demikian pula kepada keluarga yang telah mendampingi dan menjadi pendorong bagi saudara dalam menjalankan tugas sehari-hari,” pungkasnya.***