NGAMPRAH – Pusat Pendidikan Teritorial (Pusdikter) Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) tengah menggojlok 84 anggotanya untuk dijadikan Komandan Distrik Militer (Dandim) yang akan ditetapkan di sejumlah daerah se-Indonesia.
“Calon Dandim tersebut merupakan hasil seleksi sebelumnya yang semula berjumlah 135 orang,” kata Wakil Komandan (Wadan) Pusterad Letnan Kolonel Ahmad Basuki, S. IP pada wartawan, di Pusdikter Jalan Raya Gadobangkong Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Selasa (21/8/18).
Menurut Letkol Basuki, mereka diberikan pendidikan tentang teritorial serta sejumlah materi lainnya yang akan menjadi bekal ketika sudah ditetapkan dalam menjalankan tugasnya. “Selama empat pekan, mereka mengikuti pendidikan kemiliteran, termasuk materi lainnya. Dari 135, yang diseleksi tinggal 84 orang lagi untuk mengikuti pendidikan ini,” terang Wadan Pusterad.
Namun dari 84 orang tersebut, sambung Basuki, 15 diantaranya sudah menjabat Dandim. Karena mereka belum mengikuti skep jabatan sebelumnya, maka disertakan dalam pendidikan kali ini. “Kebetulan ke-15 orang ini wajib, mengikuti skep jabatan juga,” jelasnya.
Sementara untuk materi, selain tentang teritorial untuk TNI AD, biasa ditambah dengan materi tentang geografi dan pemerintahan. Berkaitan dengan wawasan pemerintahan, pihaknya bekerjasama dengan pemerintah daerah setempat.
Diakuinya, pendidikan untuk kenaikan jabatan tersebut cukup berat. Karena peserta, masih tetap digembleng fisiknya dengan kemiliteran. “Saat seleksi akademik juga, di situ ada latihan renang militer sejauh 50 meter,” jelasnya.
Basuki juga mengatakan, dari rangkaian materi pendidikan tersebut, diakhiri dengan praktik lapangan. “Praktik lapangannya di Bogor. Nanti dalam praktik lapangan ini mereka akan melihat kondisi sebenarnya, karena kita memiliki sistem pertahanan tersendiri,” kata Basuki. ***