CIPARAY,balebandung.com – Komunitas Spektrum bekerja sama dengan Cucun Center menyelenggarakan E-Sport Kompetion di Teras 39 Ciheulang Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung, Jumat (27/1/2023).
“Ini merupakan gagasan untuk ajang silaturahmi dan menampilkan kreativitas anak muda di Kabupaten Bandung. Cakupannya banyak,” ujar Ketua Panitia sekaligus Pendiri Spektrum, Tio kepada wartawan di Ciparay.
Pria asal Cimaung ini menilai bahwa setiap Squad mengirimkan lima sampai enam orang untuk mengikuti kegiatan ini. Akan tetapi, ini pentingnya merupakan pembinaan terhadap potensi yang ada di Kabupaten Bandung terkait anak muda yang gandrung terhadap game online itu sendiri.
“Ini kan untuk membina temen-temen muda selain ajang silaturahmi Game Online intinya, E Sport harus masif untuk pembinaan,” ujarnya.
Tio sendiri memilih tempat di Teras 23 Ciheulang karena berkaitan dengan jaringan provider yang digunakan dalam pertandingan. Sebagai dorongan ekonomi kreatif juga, dampak ekonomi terjadi di sini.
“Kami bukan tidak mau dilaksakan ditempat outdoor, tapi jaringan tentu menentukan situasi pertandingan,” ujarnya.
Sementara itu, Pembina Komunitas Spektrum H. Tarya Witarsa menyebutkan bahwa ini merupakan piala Cucun Center, dengan memperebutkan piala Cucun Ahmad Syamsurijal sebagai Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Republik Indonesia daerah pemilihan Kabupaten Bandung.
“Kegiatan ini diselenggarakan oleh komunitas Spectrum Kabupaten Bandung yang bekerjasama dengan Cucun Centre. Hadiahnya sekitar empat puluh juta rupiah itu full dari Kang Cucun. Dilaksanakan selama dua hari sampai Sabtu malam. Jenis pertandingan game yang dilaksanakan adalah ML BB, Free fire dan PES yang melibatkan peserta dari pelajar, mahasiswa dan umum yang berjumlah 600 pemuda/squad. Ada yang 5 dan empat orang. Cuman dua hari sistem gugur,” ujar Tarya.
Tarya menilai bahwa E Sport membawahi game online menjadi salah satu cabor yang per hari ini resmi sudah terdaftar pembinaan KONI.
“Salah satu kegiatan lebih diminati oleh kaum milenial. Usia dari SMA, Squad dari mahasiswa. Peminatnya luar biasa. Kegiatan satu dapil. Luar kabupaten dan kota,” ujarnya.
Menariknya, Tarya menyebut bahkan ketika teknimal meeting para peserta squad diantarkan sama guru mereka. Pasalnya, ia menilai bahwa game online bagian dari ekstrakurikuler di sekolah.
Tarya pun menilai bahwa kegiatan ini merupakan apresiasi pembinaan untuk komunitas agar peluang baik dari sisi pembinaan atlet sekaligus ekonomi kreatif dan pariwisata menjadi gelembung.
“Ketika game online menjamur saluran yang jelas menjadi percuma. Membuka peluang mereka bisa nyambung dengan steakholader agar terjaring prestasi,” ujarnya.***