Selasa, November 26, 2024
spot_img
BerandaBale BandungPemerintah Hadir, Ketua Fraksi PKB : 64 Unit Alsintan Disalurkan Kepada Kelompok...

Pemerintah Hadir, Ketua Fraksi PKB : 64 Unit Alsintan Disalurkan Kepada Kelompok Tani

SOLOKANJERUK,balebandung.com – Sebanyak 64 unit alat dan mesin pertanian (alsintan) dari berbagai jenis didistribusikan kepada kelompok tani yang berasal dari berbagai daerah di Kabupaten Bandung. Puluhan unit alsintan itu langsung diserahkan Ketua Fraksi PKB/Wakil Ketua Banggar DPR RI Dr. H. Cucun Ahmad Syamsurijal kepada para kelompok tani pada kesempatan reses III DPR RI di Pondok Pesantren Sa’adatuddaroin Desa/Kecamatan Solokanjeruk Kabupaten Bandung, Minggu (19/2/2023).

Pada penyerahan puluhan alsintan aspirasi dari Cucun Ahmad Syamsurijal itu turut didampingi Bupati Bandung yang juga Ketua DPC PKB Kabupaten Bandung Dr. HM. Dadang Supriatna, dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Hj. Ningning Hendasah serta Sekdis dan para Kabid di lingkungan Dinas Pertanian.

Puluhan unit alsintan dari ratusan alsintan yang sudah digulirkan Cucun Ahmad Syamsurijal itu, dalam penyalurannya bekerjasama dengan Dinas Pertanian dalam upaya meningkatkan produksi pertanian. Selain itu untuk mendukung ketahanan pangan, disamping target pemerintah untuk menjadikan lumbung pangan dan mempertahankan lahan abdi di Kabupaten Bandung.

Cucun Ahmad Syamsurijal menyatakan bahwa pihaknya setiap tahun terus membuat terobosan-terobosan bagaimana para kelompok tani yang menerima bantuan alsintan itu tak hanya sekadar menerima saja, tetapi diharapkan mereka bisa menjadi petani mandiri.

“Para petani yang benar-benar menikmati atau enjoy dengan profesinya sebagai petani tersebut. Ini perlu kehadiran pemerintah, maka pada kesempatan ini kita kehadiran Pak Bupati Bandung dan Ibu Kadis Pertanian, maka mari kita sama-sama,” harap Cucun kepada wartawan disela-sela menyerahkan alsintan.

Cucun yang juga sebagai Anggota Komisi III DPR RI, melalui skema APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) ini, ingin semua petani di Kabupaten Bandung kesejahteraan, kebahagian dan mereka menikmati sebagai petani.

“Jangan sampai para petani ini ketika menanam menangis dan ketika panen menangis. Bukannya ketika menanam, mereka bahagia. Kehadiran pemerintah kurang apa? Pemberian bantuan alsintan ini kan kehadiran pemerintah. Kemudian subsidi pupuk juga kehadiran pemerintah. Tetapi mereka menangis, nah ini ada yang salah,” tutur Cucun.

Makanya, imbuh Cucun, pihaknya mengajak ke Pemkab Bandung, melalui Bupati Bandung dan Kadis Pertanian Kabupaten Bandung, bagaiman para petani ketika akan menanam pupuk sudah tersedia.

“Benih sudah tersedia. Kalau perlu misalkan benih nanti, berapa sih jumlah petani di Kabupaten Bandung. Saya pun turut mengapresiasi kepada Pemkab Bandung melalui Pak Bupati yang sudah siap membantu para petani selama ini. Apalagi ada program Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)-nya digratiskan. Nanti Pemkab Bandung yang akan membayarnya melalui subsidi, dengan melalui skema Pak Bupati peduli terhadap para petani,” tutur Cucun.

“Itu sangat luar biasa. Dan berharap tidak hanya petani padi saja, tetapi para petani hortikultura juga, PBB-nya bisa dibantu oleh Pemda Kabupaten Bandung,” tuturnya.

Kemudian, imbuh Cucun, ketersediaan benih atau bibit, dan pupuk ketika menanam sudah ada. “Kalau perlu, Pak Bupati sidak ke lapangan dengan dibantu Pak Babinsa, Pak Danramil, Pak Dandim, dan dibantu Pak Kapolresta, Pak Kapolsek, termasuk dengan Pak Camat di daerah turun untuk mengecek ke lapangan. Di mana stok pupuk ini berada. Sehingga, ketika masa tanam ini stok pupuk ada,” tuturnya.

Sebentar lagi, kata Cucun, memasuki panen raya dan kemudian masa tanam. Malahan di Kabupaten Bandung, ia menyebutkan ada kartu tani bedas. “Nah ini saya turut apresiasi juga untuk 50.000 petani, dan ini merupakan janji Bupati Bandung ketika kampanye. Ini bagian dari kehadiran pemerintah untuk para petani,” katanya.

Cucun berharap puluhan unit alsintan dari aspirasinya itu bisa membantu dan meringankan beban para petani dalam pengolahan lahan pertanian. Termasuk dalam hal pengadaan benih, bisa meringankan para petani pada musim tanam.

“Termasuk usulan dari Pemerintah Kabupaten Bandung sudah saya terima, sebagai tembusan ke DPR RI terkait usulan sembilan komoditas pertanian yang ada di RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok). Di RDKK itu, di Kabupaten Bandung tidak tanam semuanya. Tolong, kalau di Kabupaten Bandung banyak petani padi, dikonversi ke petani padi,” ujarnya.

Menurutnya, pemberian bantuan alsintan itu merupakan hak rakyat. “Kita sebagai wakil rakyat menyampaikan aspirasi ini dengan prosedur yang benar. Dan alhamdulillah, Kementerian Pertanian bisa mendengarkan kita. Termasuk ketika rapat di Badan Anggaran (Banggar),” katanya.

Dikatakan Cucun, bahwa pihaknya menyalurkan alsintan kepada para petani, bahwa dirinya pula sebagai anak petani yang berada di Senayan Jakarta membawa aspirasi masyarakat petani di Kabupaten Bandung.

“Saya anak petani, saya harus berjuang untuk konstituen saya sendiri yaitu para petani,” katanya.

Cucun mengatakan pertanian berkelanjutan ini sudah diundangkan. Termasuk proteksi lahan.

“Kita komparasi Turki waktu itu. Kita melihat penanaman gandumnya luar biasa. Orang mau jual lahan di Turki itu, negara hadir. Kalau negara bisa intervensi, kalau itu bisa tetap lahan pertanian, lahan itu tetap lahan pertanian,” katanya.

Makanya, lanjut Cucun, ada kebijakan untuk tidak mengurangi lahan pertanian. Pemda Kabupaten Bandung juga berusaha untuk mempertahankan lahan pertanian abadi.

“Yang paling penting bagaimana merangsang para petani milenial ini untuk mau bertani. Jangan sampai panen menangis, dan tanam menangis. Siapa yang mau tertarik dan mudah-mudahan Pemda Kabupaten Bandung bisa membuat terobosan, bagaimana regenerasi petani ada tindaklanjutnya,” katanya.

Cucun pun menyebutkan ada di antara pihak untuk mencari panggung itu dengan cara menciptakan program para petani milenial. “Ini harus disatukan, program itu perencanaan, anggarannya siapkan, kemudian kontrol dari anggaran. Teman-teman media juga tahu, bahwa para petani milenial itu terlantar dan tidak jelas. Nasibnya tidak jelas, bahkan sudah menanam. Ini bukan dibikin program dulu, anggaran sudah disiapkan susah turun, kemudian kontroling manifestasi dari anggaran itu enggak ada. Akhirnya, kekecewaan yang timbul. Jadi untuk urusan pertanian jangan mainkan panggung. Yang pasti pertanian harus betul-betul punya nilai baik, baik dari eksekutif, legislatif dan pihak lainnya. Jadi pemimpin itu untuk kemaslahatan umat,” tuturnya.

Berbeda dengan yang dilakukan Bupati Bandung, kata Cucun, langsung hadir dengan program kartu tani bedas. “Mungkin nantinya ada terobosan dan inovasinya seperti apa, sehingga orang terangsang, pemerintah hadir,” katanya.

Menurutnya, dalam bidang pertanian itu, sudah ada targetnya menjadi lumbung pangan Asia, lumbung pangan dunia. “Alhamdulillah diberi anugerah oleh Allah SWT ini, diberikan lahan yang cukup subur,” katanya.***

spot_img
BERITA LAINYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

TERKINI

spot_img