BALEENDAH,balebandung.com – Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Bandung bekerjasama dengan Universitas Bale Bandung (UNIBBA) melaksanakan penelitian demplot padi varietas unggul baru di UPT PTP (Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Teknologi Pertanian) Jelekong Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung, Senin (8/5/2023). Kerjasama ini dalam upaya pengembangan varietas padi kaya gizi (biofortifikasi) untuk penanganan stunting di Kabupaten Bandung.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Ir. Hj. Ningning Hendasah, M.Si., didampingi Kabid Sarana Ir Agus Lukman mengatakan, kerjasama antara Distan dengan UNIBBA ini adalah bagian dari penanganan stunting di Kabupaten Bandung.
“Varietas padi unggul ini adalah jenis padi yang mengandung zinc. Dengan harapan anak stunting setelah mengkonsumsi beras yang mengandung zinc tersebut dapat membantu pertumbuhan anak memiliki tinggi dan berat badan yang ideal. Sebaliknya, kekurangan asupan zinc justru akan menghambat pertumbuhan anak,” kata Ningning di UPT PTP Jelekong, Senin pagi.
Ningning berharap kerjasama antara Distan dengan UNIBBA ini terus berlanjut dan bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Bandung, khususnya dalam penanganan stunting.
“Kerjasama antara Distan dengan UNIBBA ini dalam upaya membantu masyarakat untuk menanggulangi stunting yang terjadi di Kabupaten Bandung. Nantinya, kita dari Distan membantu masyarakat yang diindikasikan stunting dengan pemberian beras yang mengandung zinc. Varietas padi yang kita kembangkan ini mengandung nutri zinc, dan ini sudah ada pengujian dan dinilai efektif dalam penanggulangan stunting,” kata Ningning.
Di tempat sama, Rektor UNIBBA Dr. Ir. Ibrahim Danuwikarsa, M.S., mengatakan bahwa kerjasama ini merupakan kelanjutan MoU UNIBBA dengan Bupati Bandung.
“Ditindaklanjuti pada bidang ilmu pertanian, yang ada di Fakultas Pertanian yang ada di UNIBBA dan Dinas Pertanian. Lebih dalamnya lagi dengan UPT,” kata Ibrahim.
Ibrahim sangat mendukung dan mengapresiasi dengan adanya kegiatan ini yang dilaksanakan Fakultas Pertanian UNIBBA bekerja sama dengan Dinas Pertanian.
“Diharapkan, MoU ini bisa terus dilanjutkan pada kegiatan nyata. Jadi bukan hanya tertulis saja, ada MoU lalu tidak ada tindaklanjut. Alhamdulillah, sekarang ada tindaklanjut,” tutur Ibrahim.
Kemudian ini ada varietas unggul baru, imbuh Ibrahim, yang berkaitan dengan manfaat bagi masyarakat. “Diharapkan hasil panennya nanti bisa dikonsumsi berkaitan dengan penanganan stunting. Beras dan nasinya lebih sehat. Kami dari akademisi dalam pelaksanaan penelitian ini bermanfaat bagi masyarakat. Kaitannya juga dengan program pemerintah untuk mengatasi masalah stunting,” ujar Ibrahim.
Ibrahim juga mengaku bersyukur dalam pelaksanaan MoU antara UNIBBA dengan Bupati Bandung bisa berlanjut.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Penelitian Demplot Padi Nutri Zinc Karya mengatakan bahwa pelaksanaan penelitian demplot padi varietas unggul baru ini merupakan kerjasama antara Pemkab Bandung diwakili Distan dengan UNIBBA yang diwakili Fakultas Pertanian.
“Dalam hal ini mengembangkan demplot padi yang kaya akan nutri, varietas unggul baru kaya akan nutri. Namanya padi biofortifikasi ini untuk penanganan stunting atau menurunkan angka stunting,” katanya.
Menurut Karya, bahwa setiap orang makan nasi yang berasal dari beras atau padi. Bedanya beras yang mengandung nutri zinc dengan yang lainnya ini, kalau biofortifikasi ini nutrisinya sudah ada di dalam kemudian bisa dikembangkan lagi. Jadi tidak hilang. Beda lagi dengan yang fortifikasi, kalau fortifikasi itu ada tambahan dari luar, tapi pada saat mau dikembangkan lagi tambahannya itu enggak ada,” katanya.
Menurutnya, fortifikasi dengan biofortifikasi itu adalah salah satunya untuk menangani stunting.
“Penanaman padi di UPT adalah yang pertama untuk padi varietas inpari (padi irigasi). Jadi bisa ditanam di kawasan irigasi. Jenis varietasnya masih IR, tapi sudah mengalami penambahan nutri. Hasil penelitian disitu nutrinya adalah zinc. Padi inpari IR nutri zinc. Kandungan Zn ini yang tinggi yang bisa dimanfaatkan untuk penanganan stunting,” katanya .
Karya berharap dengan adanya program ini dapat membantu menurunkan stunting di Indonesia.***