Kamis, November 28, 2024
spot_img
BerandaBale BandungBupati Bandung Resmikan Kios Pinter Bedas, Inovasi Pengendali Inflasi 

Bupati Bandung Resmikan Kios Pinter Bedas, Inovasi Pengendali Inflasi 

SOREANG, Balebandung.com – Bupati Bandung Dadang Supriatna meresmikan Kios Pengendalian Inflasi Terintegrasi (Ki Pinter Bedas), di Pasar Sehat Soreang, Kamis (4/7/2024).

Kios ini merupakan program inovasi dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Bandung, yang bertujuan mengendalikan inflasi di Kabupaten Bandung. Program ini berkolaborasi dengan Bulog, Bank Indonesia, Bank bjb, PT. Bangunbina Persada, dan Disindag Jabar.

“Program Ki Pinter Bedas ini merupakan bagian dari langkah-langkah ikhtiar kita untuk terus melakukan inovasi-inovasi, sehingga kondisi harga eceran tertinggi (HET) di Kabupaten Bandung benar-benar bisa terkendali,” jelas Bupati Bandung kepada wartawan.

Menurutnya, penurunan inflasi ini bukan hasil kerja sendiri, tapi hasil kerja dan kolaborasi semua pihak. Bupati mengungkapkan per Juli 2024 terjadi penurunan inflasi Kabupaten Bandung pada angka 2,24 persen.

“Pasca Pemilu, kita memang salah satu sektor perindustrian masih lambat, dan juga bulan Mei dan Juni 2024 lalu ada tiga komoditas yang kurang, yaitu bawang merah, bawang putih dan minyak goreng atau minyak curah,” jelas bupati.

Sehingga Pemkab Bandung melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, dan OPD lainnya menggerakkan semua potensi dan kekuatannya.

Bupati juga berterima kasih kepada para pedagang Pasar Sehat Soreang yang sudah membantu pemerintah menyediakan barang-barang kebutuhan masyarakat dengan harga terjangkau.

Lebih dari itu para pedangang juga sudah berkomintmen untuk menjual dagangannya dengan harga yang tidak melebih Harga Eceran Tertinggi yang sudah ditentukan pemerintah, sehingga dapat menekan laju inflasi di Kabupaten Bandung.

“Mudah-mudahan kita selalu bisa  menjaga laju inflasi dan kita menghaturkan terima kasih kepada para pedagang Pasar Sehat Soreang dan sekitarnya yang sudah bisa bekerjasama dengan Pemkab Bandung, sehingga HET (harga eceran tertinggi) bisa terkendali,” ucap Bupati Dadang Supriatna.

Kang DS menambahkan keberadaan Kios Pinter ini juga bisa menjadi barometer bagi pasar lainnya yang berdekatan dengan Pasar Soreang.

“Minimal bisa men-support pasar lainnya di lima kecamatan dengan menggunakan aplikasi Ki Pinter Bedas,” ujarnya.

Kepala Disperdagin Kabupaten Bandung, Dicky Anugrah menjelaskan dibukanya Ki Pinter Bedas bukannya malah jadi pesaing bagi para pedagang Pasar Soreang.

“Keberadaan Ki PInter hanya untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok di Pasar Sehat Soreang ini,  sekaligus menjadi rujukan banderol kebutuhan pokok di pasar,” jelas Dicky.

Menurutnya, keberadaan Ki Pinter Bedas juga menjadi titik pantau, baik itu dalam hal referensi harga, maupun titik pelaksanaan operasi pasar.

“Di tengah situasi dan dinamika perekonomian, khususnya dalam hal pengendalian inflasi, keberadaan Ki Pinter Bedas ini memegang peran sangat penting untuk melihat tinggi rendahnya harga penjualan di Pasar Soreang ini,” tutur Dicky.

Ia menyebutkan Ki Pinter Bedas ini juga bisa dijadikan barometer untuk melihat kondisi pasar terkait ketersediaan, maupun harga bahan pokok.

Karena menjadi rujukan harga, Dicky pun turut menyontohkan, kalau kondisi Kios Pinter ramai, banyak konsumen yang datang untuk memenuhi kebutuhan pribadi, hal itu menjadi kecurigaan apakah di pasar terjadi kelangkaan yang mengakibatkan ketersediaan sedikit atau ada permainan dari distributor sehingga membuat harga naik.

“Ketika Kios Pinter sepi pun menjadi atensi kami, untuk melihat apakah kondisi pasar sedang stabil atau justru perekonomian sedang lesu. Jadi keberadaan Kios Pinter ini sangat vital untuk pemantauan dan pengawasan di pasar,”  tutur Dicky.***

spot_img
BERITA LAINYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

TERKINI

spot_img