ARJASARI – Anggota DPR RI Dadang Rusdiana meninjau bencana longsor di Kp Cibeureum Desa Lebakwangi, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, Minggu (9/10/16).
“Setelah saya tinjau langsung ke lapangan dengan Kepala BPBD Kab.Bandung, kondisinya saat ini relatif sudah terkendali. Jadi, warga Bunisakti, Cikupa, Bobojong dan kampung di sekitar aliran Sungai Cibintinu tidak usah panik,” kata Kang Darus, sapaan Dadang Rusdiana.
Legislator dari Dapil Jabar II Kab Bandung-Bandung Barat ini mengatakan longsoran secara alamiah memang bisa menutupi derasnya air sungai (kalau debit air naik/ banjir). “Bendungan air sudah teramankan dengan sendirinya setelah terbentuk aliran sungai baru yang kemudian bermuara pada aliran sungai pokok,” tuturnya.
Sementara menurut Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (BPVMBG), Prof Sobirin menyatakan penyebab longsoran di Arjasari akibat tanah lapukan volcanic product yang tebal, dengan kandungan air berlebihan yang membuat jenuh tanah. Selain itu kemiringan lereng pun cukup terjal.
“Dari video drone saya amati sekitar 45 derajat. Tapi kondisi tanah yang jenuh, drainase sangat minim, jadi longsor,” kata Prof Sobirin. Longsor Arjasari
Dari informasi yang dihimpun Humas Pemkab Bandung, BPVMBG meminta agar Bupati Bandung menerbitkan SK tentang siaga darurat banjir dan longsor di Kabupaten Bandung. Selain itu juga perlu segera melakukan pendataan bangunan terancam dan penduduk kk/jiwa di kawasan terancam banjir bandang.
BPVMBG juga meminta untuk memasang tenda BNPB di zona aman dan strategis sebagai tempat kumpul warga masyarakat dan sekaligus menjadi wahana sosialisasi potensi ancaman banjir bandang BPBD kepada warga.
BPBD juga harus melakukan pendekatan kepada para tokoh untuk membuat kesepakatan atau SOP lokal pengurangan resiko bencana melalui gladi lapang, menentukan zonasi aman, lari menuju zonasi aman, waktu menuju zonasi aman dan peningkatan kapasitas warga setempat.
Ketua Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Jawa Barat, Achiel Djayakusumah mengaku sosialisasi sudah dilakukan di wilayah hilir di mana terdapat tiga kampung.
“Sosialisasi sudah dilakukan kepada warga dari tiga kampung di wilayah hilir Sungai Cibintinu, Bahkan warga RT 01 dan RT 02 di Kampung Bunisakti sudah mengungsi menjauhi bantaran sungai,” kata Achiel dalam laporannya…
Informasi yang diterima dari Kang Achiel bahkan sempat terjadi longsor susulan pada Jumat (7/10/16) sekitar pukul 19.40 WIB. Hingga kini FPRB Jabar &BPBD Jabar masih tetap standby di Kp. Parakan Bolang Kec. Arjasari menemani warga yang tengah siaga.