BANDUNG – Proyektor mini yang ditenagai baterai bisa jadi solusi efektif ketika hendak mengadakan ‘bioskop’ dadakan. Namun yang selama ini kerap jadi masalah adalah keterbatasan ruang, di mana proyektor membutuhkan jarak yang cukup jauh untuk bisa memproyeksikan layar berukuran besar.
Di sinilah teknologi Ultra Short-Throw (UST) memegang andil besar. UST sebenarnya bukanlah barang baru, tetapi masih tergolong jarang dalam kategori proyektor mini. LG baru-baru ini memperkenalkan model baru Minibeam yang mengusung teknologi UST. Di Indonesia sendiri produk proyektor LED dari LG ini mulai hadir November 2016.
Proyektor bernama LG PH450U ini sanggup memproyeksikan layar 80 inci dengan resolusi HD (1280 x 720 pixel) dari jarak 33 cm saja. Keunggulan ini makin diperkuat dengan ukurannya yang ringkas dan bisa dimiringkan di satu sisinya, sehingga ia bisa ditempatkan di atas lantai sekalipun.
LG PH450U
Meski tergolong kecil, spesifikasinya cukup mumpuni. Tingkat kecerahan maksimumnya mencapai 450 lumen, sedangkan rasio kontrasnya 100.000:1. Bohlam LED-nya juga diyakini bisa bertahan hingga 30.000 jam pemakaian. Soal baterai, satu kali charge bisa memberikan daya yang cukup selama 2,5 jam, cukup untuk menonton satu film.
Konektivitas Screenshare memungkinkan pengguna untuk memutar film dari ponsel atau tablet-nya. Tersedia port HDMI dengan kompatibilitas MHL, begitu juga dengan port USB sehingga pengguna bisa menikmati konten dari flash disk maupun hard disk eksternal.
LG PH150G
Menemani PH450U adalah PH150G yang juga masih masuk dalam lini LG Minibeam. Fitur yang ditawarkan pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan PH450U. Hanya saja PH150G punya ukuran yang lebih kecil lagi, dengan bobot cuma 450 gram. Begitu juga tingkat kecerahannya juga lebih rendah di angka 130 lumen, tidak seefektif kakaknya yang lebih besar. Kini LG mulai memasarkan keduanya di Indonesia.