BALEKOTA – Salah satu permasalahan yang selalu terjadi di kota besar dan berkembang seperti Kota Bandung adalah warga yang berada di garis kemiskinan. Berkaitan dengan hal tersebut sudah pasti diperlukan adanya suatu solusi untuk mengatasi nilai angka kemiskinan di Kota Bandung.
Berdasarkan data yang dimiliki Badan Kersatuan Bangsa Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat (BKBPM) Kota Bandung, jumlah warga miskin di Kota Bandung turun sebesar 9,02% berdasar dari pendataan tahun 2015 dengan jumlah kemiskinan sebanyak 117.234 kepala keluarga? atau 422.965 jiwa, yang berkurang bila dibanding tahun 2011, dengan jumlah kemiskinan 128.852 Kk atau 494.303 jiwa, di mana nilai penurunan 9,02% KK atau sebanding dengan 14,43% jiwa.
Kepala Bidang Penanggulangan Kemiskinan BKBPM Kota Bandung Iwa Koswara mengatakan BKBPM lebih memfasilitasi dan melaksanakan koordinasi dalam hal pengentasan kemiskinan. “Teknisnya langsung dengan SKPD yang terkait. Misal untuk proposal akan ditampung di BKBPM dulu sebelum ditindaklanjuti SKPD terkait ,” jelas Iwa saat Bandung Menjawab di Media Lounge Bale Kota Bandung, Senin (1/11/16).
Berkaitan dengan akan diberlakukannya SOTK baru pada 2017, BKPPM tidak menangani masalah kemiskinan. Semua dipindahkan ke dinas baru yang disatukan dengan Dinas Sosial.” Masih ada nomenklaturnya Kesatuan Bangsa dan Politik, tapi untuk kemiskinannya pisah ke Dinas Sosial untuk penanggulangan kemiskinannya,” terangnya.
Untuk alokasi dana yang disebut-sebut Wali Kota Bandung sebesar Rp 1 triliun untuk penanggulangan kemiskinan, Iwa mengatakan, data yang ada akan diversifikasi ulang oleh Dinas Sosial.
“Karena kan pasti akan ada data terbaru, ada warga miskin baru, atau juga yang sudah tidak miskin lagi ,maka perlu adanya verifikasi data agar penyaluran bantuan tepat sasaran,” kata Iwa. Diharapkan dengan data baru bisa lebih teratur, akuntabel dan datanya bisa digunakan lebih universal.