BANDUNG – Pasca dicanangkannya Gerakan Nasional Sadar dan Tertib Arsip (GNSTA) oleh Kementerian PAN-RB Agustus 2016, Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Bapusipda) Provinsi Jawa Barat berkomitmen untuk terus membangun kesadaran mayarakat terhadap pentingnya arsip yang harus dikelola dengan baik. Salah satunya melalui Sosialisasi Getar Pikat atau Gerakan Tertib Arsip Sebagai Pilar Akuntabilitas.
Kepala Bapusipda Jabar Nenny Kencanawati mengungkapkan, melalui Sosialisasi Getar Pikat ini ia mengajak kepada seluruh pihak untuk membangun kesadaran, semangat, rasa cinta dan kepedulian terhadap arsip yang merupakan aset berharga yang harus dilindungi keberadaannya.
“Melalui Getar Pikat ini mari membangun semangat, rasa cinta, peduli dalam mengelola kearsipan,” seru Nenny saat Sosialisasi Getar Pikat di Aula Timur Gedung Sate Bandung, Selasa (15/11/16).
Nenny bilang tak sedikit orang yang terselamatkan dari masalah hukum, hanya karena selembar arsip. “Arsip itu harus dihargai, karena besok lusa akan menjadi sesuatu yang bermanfaat, karena tidak sedikit dari selembar arsip itu orang bisa selamat dari masalah hukum,” pesannya.
Sebelum digaungkannya Gerakan Nasional Sadar dan Tertib Arsip inipun, pihaknya sudah mengawali gerakan dengan memfasilitasi 10 OPD Pemprov Jabar untuk melakukan pembenahan kearsipan. Ia merasa sedih saat ada OPD yang menyerahkan arsipnya dalam sebuah karung.
“Saya ingin menangis waktu itu ada OPD yang memberikan arsipnya dalam bentuk karungan. Tampaknya arsip itu sesuatu yang tidak penting, “sampah.” Saya marah dan kembalikan arsip itu,” kisahnya. “Insya Allah, kami akan bertahap memfasiitasi teman-teman OPD yang lain karena 10 OPD ini kami anggap paling banyak arsipnya dan perlu kami lakukan pembenahan,” imbuh Nenny.
Arsip merupakan aset organisasi dan individu yang harus dilindungi keberadaannya. Arsip diperlukan sebagai bukti mempertahankan hak dan kewajiban terhadap sesuatu yang sangat berharga yang menjadi miliknya. Arsip bagi organisasi dapat dijadikan sebagai tulang punggung manajemen organisasi, sedangkan bagi individu arsip dapat menjadi simbol jati diri yang bersangkutan. Oleh karena itu keberadaan arsip baik dalam lingkungan organisasi maupun individu harus selalu dipertahankan kelestariannya agar selalu dapat memberikan manfaat bagi pengelola atau pemiliknya.
Pemprov Jabar memiliki komitmen yang tinggi terhadap pembangunan bidang kearsipan baik berupa dukungan fisik maupun non fisik untuk Bapusipda Jabar. Dukungan fisik salah satunya renovasi Bapusipda sebanyak tujuh lantai dengan konsep gedung sesuai standar sarana penyimpanan dan penyelamatan arsip-arsip daerah.
Penyediaan mobil Rescue untuk pemulihan arsip pasca bencana dan mobil Preservasi untuk perbaikan arsip secara mobile ke lokasi binaan LKD Jabar. Kemudian menerapkan Sistem Informasi Kearsipan Dinamis (SIKD) dan penyiapan Sistem Jaringan Informasi Kearsipan Nasional (JIKN) yang mengacu kepada sistem yang dibangun oleh ANRI (Arsip Nasional Rebublik Indonesia).
“Terima kasih kepada ANRI yang sudah menobatkan kami sebagai lembaga kearsipan terbaik nasional. Ini sebuah semangat bagi kami untuk membangun keasipan yang lebih baik lagi di Jabar,” ucap Nenny.