SOREANG – Kabupaten Bandung membidik penghargaan tertinggi kabupaten/kota sehat, untuk kategori tahap pembinaan atau “Swasti Saba Wiwerda” pada Lomba Kabupaten/Kota Sehat Tingkat Jawa Barat Tahun 2016. Kategori Swasti Saba Wiwerda setingkat lebih tinggi dari tahapan sebelumnya yaitu Swasti Saba Padapa (tahapan pemantapan).
“Untuk Kabupaten Bandung tahun ini sudah masuk dalam taraf pembinaan, sehingga kita menargetkan penghargaan untuk kategori Wiwerda. Dalam kategori ini tiap tatanan sudah terintegrasi aspek fisik, sosial, budaya, ekonomi dan kesehatan,” ungkap Ketua Forum Kabupaten Bandung Sehat (FKBS), Kurnia Agustina Dadang M.Naser di Soreang, dirilis Humas Pemkab Bandung, Jumat (18/11/16).
Lomba Kabupaten/Kota Sehat digelar setiap dua tahun sekali Dinas Kesehatan Jawa Barat dengan kriteria yang ditetapkan dan melakukan evaluasi kepada kecamatan dan desa/kelurahan. Kepada penyelenggara terbaik, akan diberikan penghargaan yang diklasifikasikan atas tiga kategori yakni Penghargaan Padapa, Wiwerda dan Wistara.
Guna menghadapi lomba dua tahunan tersebut, lanjut Kurnia, pihaknya telah mempersiapkan berbagai hal. Kali ini ada empat kecamatan di Kabupaten Bandung akan menjadi lokus pembinaan Tim Verifikasi dari Pemprov Jabar. Keempat kecamatan tersebut adalah Margaasih, Pangalengan, Cimaung dan Kecamatan Banjaran.
Dengan mempertimbangkan kondisi dan potensi yang ada, tahun ini Pemerintah Kabupaten Bandung baru dapat mengikuti empat tatanan dari sembilan tatanan yang sudah ditetapkan. Keempat tatanan ini adalah Pemukiman Sarana Prasarana Umum, Kehidupan Masyarakat Sehat yang Mandiri, Pariwisata Sehat dan Ketahanan Pangan dan Gizi.
“Keempat lokus yang sudah mendapat binaan dari Tim Pembina Kabupaten Bandung Sehat ini, dianggap sudah bisa memenuhi kriteria penilaian Tim Verifikasi Provinsi Jabar yang akan berkunjung ke Kabupaten Bandung pada 29 November mendatang,’” sebut Nia.
Secara rinci Nia menyebutkan dari keempat tatanan itu, sejumlah kegiatan telah disiapkan di beberapa tempat yang bakal menjadi indikator khusus penilaian Tim Verifikasi Pemprov Jabar.
Nia menguraikan Desa Pasirmulya Kecamatan Banjaran dijadikan lokus penilaian untuk indikator pemukiman sehat, rumah sehat dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Sementara untuk Sekolah Sehat diwakili SMP Negeri 1 Cimaung, dan Pasar Sehat ditetapkan Pasar Cilokotot di Kecamatan Margaasih. Untuk tatanan Ketahanan Pangan, kegiatan Lumbung Pangan di Desa Cikalong menjadi turut menjadi lokus penilaian.
“Sedangkan untuk kegiatan Pemilahan Sampah ada di Desa Lamajang dan indikator untuk Pariwisata Sehat lokus yang dituju adalah Situ Cileunca Pangalengan,” sebut Nia.
Pada kesempatan itu Nia menerangkan sebagai forum yang menyampaikan suara warga Kabupaten Bandung, keberadaan FKBS pada hakikatnya dapat membantu pemerintah daerah dalam menciptakan kondisi Kabupaten Bandung yang bersih, nyaman, aman, sehat dan sejahtera untuk dihuni penduduk.
“Kondisi ini dapat dicapai melalui terselenggaranya beberapa penerapan tatanan dengan kegiatan yang berkesinambungan, terintegrasi dan terencana yang disepakati masyarakat dan pemerintah daerah,” ungkap istri Bupati Bandung Dadang M.Naser ini.
Namun menurut Nia esensi terpenting adalah kegiatan FKBS ini diharapkan dapat menggiring pemikiran warga Kabupaten Bandung agar dapat berperilaku sehat di lingkungan yang aman dan nyaman.
“Lomba hanya media untuk memotivasi agar gairah kerja menjadi semangat. Esensi terpenting adalah warga dapat berprilaku sehat dan mereka pun turut berperan membantu pemerintah daerah dalam mewujudkan Kabupaten Bandung yang sehat dan nyaman,” tandas Nia.