BANDUNG – Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat, menggelar Malam Anugerah KPID Jabar Award 2016, di Hotel Panghegar Bandung, Jumat (18/11/16). Gelaran ini bertujuan sebagai salah satu bentuk penghargaan terhadap lembaga penyiaran radio dan televisi di Jawa Barat, yang sudah berusaha menyuguhkan siaran yang menghibur secara sehat, mendidik, mengandung informasi bermanfaat, serta menjadi media kontrol dan perekat sosial.
KPID Jabar Award tahun ini diikuti 80 lembaga penyiaran terdiri dari 58 peserta lembaga penyiaran radio (49 radio swasta dan 9 radio komunitas) dan 22 lembaga penyiaran televisi (14 televisi lokal dan 8 televisi SSJ), di mana kurang lebih keseluruhannya telah mengumpulkan sebanyak 183 karya.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan sudah tugas KPID untuk menjamin manfaat penyiaran bagi pemirsa (TV), ataupun pendengar (radio). “Sebagai konsekuensi Undang-undang Penyiaran, tugas KPID memantau kesehatan penyiaran,” kata Aher dalam sambutannya.
Gubernur minta para insan penyiaran agar keseluruhannya membuat program yang memberikan manfaat bagi masyarakat. Sehingga manfaat hiburan dan manfaat edukasi bisa didapat secara seimbang.
Selain itu, Aher juga mengingatkan para lembaga penyiaran untuk tidak mengejar “rating”, atau banyaknya penonton atau pendengar saja. Akan tetapi di luar itu, komitmen moralitas adalah yang utama. Hal itu disampaikan sebab menurutnya pengaruh penyiaran sangatlah besar dalam pembentukan karakter bangsa.
“Pada hari ini jaman berubah, kelihatannya yang sangat berpengaruh adalah lembaga penyiaran atau media. Raihlah pahala kebaikan yang besar oleh lembaga penyiaran ini. Bangunlah penyiaran yang baik yang membangun karakter bangsa, ini yang akan membangun kejayaan di masa yang akan datang. Kita tampilkan yang benar dengan cara menarik, itulah tugas lembaga – lembaga penyiaran saat ini,” kata Gubernur.