BANDUNG – Polrestabes Bandung mulai menemukan titik terang kasus pelaku begal di dalam angkot, yang menimpa lima orang siswa SMPN 2 Bandung di Jalan Ciateul, Kecamatan Regol, Kamis (17/11) lalu. Sopir angkutan kota (angkot) jurusan Kalapa – Dago sudah diperiksa. Adapun pelaku setidaknya sudah mulai teridentifikasi.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Winarto menjelaskan kasusnya kini masih didalami petugas. “Kita sudah periksa si sopir ini. Saat ini kita terus mintai keteranganannya,” kata Kapolrestabes saat ditemui di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (22/11/16).
Pemeriksaan pada si sopir ini belum dapat disimpulkan adanya keterlibatan dalam aksi kejahatan tersebut. Polisi terus mendalami keterangannya. Sebab diketahui, sopir ini justru tancap gas saat penodongan terjadi di kawasan Ciateul pada Kamis (17/11) lalu.
“Belum dapat diketahui. Saat ini masih harus didalami, tapi status mereka saat ini masih saksi,” ungkapnya. Adapun untuk pelaku pihaknya sudah mulai mendapatkan titik terang. “Kalau pelaku sudah ada titik terang. Dia satu orang,” sebutnya.
Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Winarto memastikan bahwa pihaknya akan selalu bersiaga untuk memberikan rasa aman di masyarakat. “Kepada seluruh masyarakat, khususnya yang menggunakan angkot, jangan khawatir. Jangan merasa tidak aman. Kami selalu berada di tengah-tengah masyarakat,” jelas Winarto.
Ia bahkan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bekerja sama dengan kepolisian dalam menciptakan suasana yang tertib dan kondusif. “Kami menghimbau kepada masyarakat, mari kita perangi kejahatan di jalan ini dengan bersama-sama,” ajak Kapolrestabes.
Dari kelima pelajar yang ditodong di dalam angkot, seorang diantaranya mengalami luka pada tangan kanannya. Aksi penodongan terjadi saat kelima pelajar naik angkot Kalapa-Dago. Saat di perempatan Jalan Ciateul, seorang tiba-tiba masuk ke dalam angkot dan menodong pelajar menggunakan senjata tajam jenis kampak kecil.
Sementara itu Pemkot Bandung mengapresiasi kinerja Polrestabes Kota Bandung dalam mengungkap pelaku kejahatan kriminal bermotor atau begal yang belakangan ini mengganggu ketenangan warga Kota Bandung. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, keberhasilan ini merupakan hasil upaya Kapolrestabes Bandung yang menambah titik-titik pos penjagaan.
“Keberhasilan ini hasil pengembangan dari konsep Pak Kapolrestabes yang menambah hampir di 12 titik ada pos-pos polisi baru,” ujar Ridwan di Pendopo Kota Bandung, Jumat (18/11).
Penambahan pos tersebut disertai dengan penempatan pasukan bermotor yang khusus ditugaskan malam hari. Cara tersebut diklaim efektif untuk menjerat komplotan kriminal yang terdiri dari satu pimpinan dan 3 anggota.
Tiga anggota pertama ditangkap pada hari Rabu (16/11) di Jalan Tamansari Kec. Bandung Wetan dan Jalan Tamansari Kec. Coblong. Dari keterangan pelaku, kemudian polisi menangkap pimpinan komplotan yang saat ditangkap pada hari Kamis (17/11) pukul 03.00 WIB, terpaksa ditembak mati di tempat karena melawan dan membahayakan petugas.
Ridwan mengatakan, pihaknya sendiri akan terus membantu kepolisian dalam mengembangkan sistem pengamanan di kotanya. Ia pun telah menyediakan 150 CCTV yang akan ditempatkan di titik-titik rawan kejahatan. “Nanti lokasinya kami serahkan ke Polrestabes agar menjadi titik yang dipilih oleh polisi juga,” ucap Ridwan
Selain itu, ia telah merapatkan dengan jajarannya untuk membentuk pasukan linmas baru yang khusus bertugas menjaga keamanan di malam hari.
“Kita ada 500 satpam yang bertugas menjaga jalanan seperti satpam yang menjaga komplek, jaga gedung, dan jaga kantor. Bedanya, dia bukan di gedung dan kantor tapi di jalan, di bawah koordinasi Satpol PP dan tidak melebihi tupoksinya seperti polisi,” jelasnya.
Untuk kejadian kriminal yang terjadi di dalam angkot, pihak kepolisian tengah menyelidiki pelaku dan motif kejahatan. Ridwan mengatakan, saat ini sedang kepolisian sedang mencari tahu apakah ada keterlibatan supir angkot dalam kejadian tersebut.