BANDUNG – Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyatakan dirinya langsung memerintahkan intelijen menelusri adanya isu Imam Besar sekaligus Ketua FPI Pusat Habib Rizieq yang dipukul anggota TNI dari kesatuan Kostrad.
Panglima TNI sendiri mengaku kaget mendapatkan kabar dari grup Whatsapp tersebut. Setelah dilakukan pengecekan pada tanggal 20 November 2016, ternyata kabar tersebut hanya hoax.
“Saya sempat kaget ketika mendapat kabar dari pesan WA yang merupakan sebuah link berita dari media online yang mengabarkan tentang pemukulan Habib Rizieq oleh anggota Kostrad,” ungkap Panglima TNI usai jadi keynote speaker diskusi bertema Keutuhan NKRI di hadapan ratusan mahasiswa Psikologi Unpad, di Gedung Graha Sanusi Soerdjana, Rabu (23/11/16).
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo hadir di Unpad Dipati Ukur didampingi Kasad Jenderal TNI Mulyono, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Herindra, Dansesko TNI, Danseskoad, Kasgartap II Bandung.
Jenderal Gatot menambahkan, isu-isu seperti ini menjadi sumber adanya tujuan memecah belah bangsa melalui keutuhan Bhinneka Tunggal Ika. “Jadi jangan percaya, karena ini hanya hoax semata dan saya sudah cek ke intelejen bahwa tidak ada perihal tersebut. Termasuk ke Pangkostrad sudah saya cek,” tandasnya.
Panglima menilai, saat ini penguatan agar keutuhan Bhinneka Tunggal Ika tetap terjaga yakni melalui komunikasi intensif bersama seluruh elemen rakyat Indonesia. “Negara kita ini negara besar, sehingga banyak negara-negara di dunia iri dengan kekayaan alam Indonesia, iri dengan sumber energi kita. Bukan tidak mungkin negara lain akan mencaplok kekayaan sumber alam Indonesia. Maka dari itu, mari kita menjaga NKRI dari adanya rongrongan negara luar,” serunya.