SOREANG – Sebuah rumah kontrakan di Kampung Sirnagalih RT 03/RW 11, Desa Sekarwangi, Kec Soreang, Kab Bandung, digeledah Densus 88 Mabes Polri, Senin (26/12/16).
Rumah yang tak jauh dari Komplek Pemkab Bandung itu digeledah karena diduga terkait terungkapnya jaringan teroris di Waduk Jatiluhur di mana dua terduga teroris ditangkap sebelumnya di Purwakarta dan dua terduga liannya tewas ditembak di tempat.
Rumah tersebut pernah ditinggali oleh istri dari Abu Sofi alias Abu Aziz alias Mas Brow alias Budi yang ditembak mati dalam penyergapan di sebuah keramba terapung Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Minggu (25/12) kemarin.
Sejak pukul 10.00 WIB, Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) melakukan pemeriksaan di rumah kontrakan tersebut. Hampir satu jam lebih Jihandak melakukan pemeriksaan untuk memastikan tidak adanya bahan peledak yang membahayakan.
Sebelum tinggal di Kampung Sirnagalih, Abu Sofi kabarnya pernah tinggal di rumah kontrakan di Kampung Cikupa, RT 01/RW 14, Desa Padasuka, Kec. Kutawaringin, Kab. Bandung.
Ketua RT 03/11 Kampung Sirnagalih Desa Sekarwangi Kecamatan Soreang, Oon Zaenuddin mengungkapkan, selama tiga bulan, Abu Sofi bersama istri dan dua anaknya tinggal di Kampung Cikupa. Namun, satu bulan lalu sudah pindah.
“Muka istrinya saya gak tau seperti apa, karena menggunakan cadar sehari-hari. Waktu saya mintai fotokopi KTP dan KK, mereka menolak, tidak mau memberikan datanya. Alasannya sih mau tinggal sebentar saja dan mereka tidak sedang memegang berkasnya. Makanya sampai sekarang kami tidak tahu siapa nama orang-orang yang tinggal di situ,” ungkap Oon.
Pemilik sebuah warung yang bersebelahan dengan kontrakan tersebut, Ernika (34) mengatakan, di kontrakan yang digeledah itu tinggal sebelumnya tinggal sepasang suami instri. “Mereka punya anak enam yang semuanya masih kecil-kecil. Bahkan sekarang istrinya lagi hamil besar,” kata Ernika.
Menurutnya, istri dari Abu Sofi dikenal baik dan suka bergaul. “Biar pakai cadar tapi si Eneng istrinya itu dikenal baik dan ramah. Dia suka keluar rumah untuk ke warung dan ngobrol sama tetangga,” imbuhnya.
Tapi Erika juga mengakui banyak warga yang tidak mengetahui profesi dari pasutri itu karena baru tiga bulan tinggal di kontrakan sudah pindah lagi. “Ya, warga heran saja, tidak menyangka keluarga itu terlibat dengan teroris,” ujarnya.
Tetangga lainnya, Neneng (38), mengatakan tidak pernah mengetahui nama asli pasangan tersebut, selain panggilan Abi dan Umi. Sejak dua minggu lalu, kata Neneng, Abi tidak pernah terlihat di rumah tersebut, sedangkan Umi dan anak-anaknya dijemput oleh seseorang, Minggu (25/12).
“Katanya suaminya itu berjualan Teh Poci di depan Polsek Soreang, dekat rumah sakit. Kesehariannya biasa saja dengan warga. Tidak ada yang mencurigakan. Biasanya juga ikut pengajian sama warga,” tutur Neneng.
Hingga pukul 13.45 Wib penggeledahan pun masih terus dilakukan. Bahkan berdasarkan sumber di dalam rumah tersebut terdapat banyak buku-buku milik Abu Sofi bernuansa jihad dan lainnya.
Penggeledahan yang menarik perhatian ratusan warga itu tampak dijaga ketat oleh Brimob Polda Jawa Barat dan di-backup personel Polres Bandung. Dari rumah kontrakan itu polisi mengamankan 17 item barang, diantaranya surat-surat kependudukan, sejumlah ijazah sekolah, dan lembaran keterangan pendidikan formal, handphone dan sejumlah buku.
Selain di Sirnagalih, polisi pun menggeledah sebuah rumah kontrakan lainnya di Kampung Lebakwangi, Desa Sekarwangi, Kecamatan Soreang. Tetangga rumah yang digeledah, Heni Sunarsih (40), mengatakan rumah tersebut dihuni istri kedua seseorang.
“Suaminya itu tidak pernah terlihat, katanya datang ke rumahnya setiap malam. Ibu itu punya anak sembilan. Anak-anaknya sering main di luar, di gang. Kalau istrinya itu kalau keluar, paling ke warung,” kata Heni.
Dari rumah kontrakan bercat biru tersebut, polisi membawa 12 item barang, seperti surat administrasi kependudukan, ijazah dan surat keterangan pendidikan, dan sejumlah buku. Tidak ditemukan barang berbahaya di dua kontrakan tersebut.