Pertumbuhan Penduduk dan Ekonomi Perlu Seimbang

BANDUNG – Pertumbuhan penduduk sebuah daerah atau bangsa perlu diimbangi dengan kualitas, baik kualitas pendidikan, kesehatan, maupun kesejahteraannya. Bila aspek Sumber Daya Manusia-nya tidak berkualitas, maka niscaya pembangunan atau laju pertumbuhan ekonomi tidak bisa terlaksana dengan baik.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan kependudukan merupakan aspek terpenting dari sebuah bangsa. Namun, laju pertumbuhan penduduk perlu dikendalikan agar persepsi pembangunan dengan pertumbuhan penduduk bisa seimbang.
“Persoalannya adalah manakah pembangunan yang kita lakukan kemudian dilakukan dalam bentuk fisik, sarana – prasarana semakin meningkat. Tapi kalau yang menikmatinya yaitu penduduk, kita tidak ditingkatkan kualitasnya, pertanyaannya, siapa yang akan menikmatinya?” kata Aher saat Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat 2017 di Grand Royal Panghegar Hotel, Bandung, Selasa (21/2/17).
“Lalu sehebat apapun usaha kita untuk melaksanakan pembangunan – si pelaku pembangunan ini adalah penduduk, masyarakat, atau manusia. Manakala SDM-nya tidak berkualitas, maka pembangunannya pun akan bekerja secara tidak berkualitas. Walaupun pembangunan tersebut bisa kita pertahankan kualitasnya, tapi penduduknya tidak berkualitas, sama saja tidak bisa dinikmati dengan baik,” lanjutnya.
Untuk itu, menurut Aher perlu memacu kualitas penduduk agar bisa bersaing dengan dunia. Penduduk adalah objek sekaligus subjek dari pembangunan. Sehingga aspek pendidikan, kesehatan, juga kesejahteraan menjadi penentu kualitas pembangunan.
“Harus ada keseimbangan antara pertumbuhan perekonomian dengan laju pertumbuhan penduduk. Jangan sampai pertumbuhan ekonomi itu linier, sementara laju pertumbuahn penduduk itu ekspansial, melaju ke atas. Kan bisa berbahaya,” kata Aher usai memberikan arahan pada Rakornis tersebut.
“Oleh karena itu, kita berusaha sekuat tenaga agar pertumbuhan penduduk itu masih seiring dengan pertumbuhan perekonomian. Sebab kalau tidak seiring dampaknya akan terjadi gejolak,” tambahnya.
Menurutnya, peningkatan kualitas penduduk juga bisa dilakukan mulai dari tatanan keluarga. Family Planing atau konsep perencanaan keluarga tidak hanya pada perencanaan jumlah anggota keluarga saja, tapi harus diperluas maknanya melalui paradigma pembangunan kualitas keluarga.
“Family planning perlu diperluas maknanya bukan hanya penekanan pada jumlah penduduk. Tapi pada saat yang sama juga bagaimana membangun kualitas penduduk lewat kualitas keluarga,” pungkas Aher.