BANDUNG – Berbicara pengembangan Pariwisata, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengungkapkan pentingnya keterlibatan insan akademisi terkait dengan sinergitas pentahelix yang juga melibatkan, pelaku bisnis, pemerintah, komunitas, dan media.
“Sinergi Pentahelix tersebut menjadi kunci mengembangkan pariwisata,” ungkap Deddy Mizwar saat kegiatan Rapat Koordinasi Perguruan Tinggi Pariwisata Se- Indonesia ke-III, di Hotel Mercure Bandung, Senin (14/3/17).
Maka kegiatan Rakor Perguruan Tinggi Pariwisata yang diselenggarakan, menjadi strategis dalam mensinergikan berbagai upaya pengembangan pariwisata tersebut.
Ketika berbicara Jawa Barat, Deddy mengungkapkan Jabar memiliki potensi kultural- industri yang luar biasa. Bahkan bila dibandingkan, misalnya Bali yang mono -kultur, sementara Jawa Barat memiliki kultur yang beragam.
“Inilah yang perlu digali diantaranya dari segi ‘Attractiveness,’ ‘Amenities,’ atau keterediaan fasilitas, dan yang terpenting tentu ‘Accessibility’ atau akses menuju kawasan wisata,” kata dia.
Deddy pun mengungkapkan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat mencatat sekitar 46,1 juta wisatawan telah berkunjung ke Provinsi Jabar selama tahun 2016. Jumlah tersebut terdiri 45 juta wisatawan lokal dan 1,1 juta wisatawan mancanegara.
Jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara untuk tahun 2016 ke Jawa Barat tersebut melebihi target yang ditetapkan. Dimana target yang ditetapkan Disparbud Jabar pada 2016 sebanyak 38 juta wisatawan lokal dan 1,1 juta wisatawan mancanegara.
Sehingga pada tahun 2017 ini, Pemprov Jabar mematok target hingga 46,3 juta wisatawan, dengan masing-masing 45 juta wisatawan domestik dan 1,3 juta wisatawan mancanegara. Target ini naik sekitar 20% dari tahun lalu.
Adapun sejumlah daerah favorit yang menjadi tujuan wisatawan lokal dan mancanegara di Jawa Barat, nomor satu adalah kawasan Bandung Raya, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Sukabumi, dan Bogor.
Deddy juga mengungkapkan kini Pemprov Jabar pun tengah menyiapkan Ciletuh- Pelabuhan ratu di Kabupaten Sukabumi sebagai UNESCO Global Geopark (UGG). Geopark yang menyuguhkan sumber daya alam yang indah, seperti air terjun, pantai, bebatuan alam seperti batu kepala naga, batu kodok, batu catur serta ada penangkaran penyu.
“Geopark Nasional Ciletuh sendiri, menjadi satu -satunya geopark di Indonesia yang diusulkan untuk masuk ke dalam Unesco Global Geopark (UGG) atau jaringan geopark dunia, setelah Geopark Rinjani gagal di tahap seleksi,” ungkapnya.