Senin, November 25, 2024
spot_img
BerandaBale BandungBupati Emosi Juga Pembebasan Lahan Dipersulit

Bupati Emosi Juga Pembebasan Lahan Dipersulit

Bupati Bandung Dadang M Naser didampingi Direktur RSUD Majalaya dr Grace Mediana Purnami menerima sertifikat akreditasi Paripurna RSUD Majalaya dari KARS, di Aula RSUD Majalaya, Rabu (15/3). by Humas Pemkab Bandung
Bupati Bandung Dadang M Naser didampingi Direktur RSUD Majalaya dr Grace Mediana Purnami menerima sertifikat akreditasi Paripurna RSUD Majalaya dari KARS, di Aula RSUD Majalaya, Rabu (15/3). by Humas Pemkab Bandung

SOREANG – Bupati Bandung Dadang Naser emosi juga kalau ada warganya yang menghambat pembangunan seperti dengan mempersulit pembebasan lahan. Apalagi pembebasan lahan tersebut dibutuhkan untuk peningkatan pelayanan masyarakat di bidang kesehatan.

Kekesalan bupati diungkapkan saat memberikan sambutan pada saat menerima sertifikat akreditasi Paripurna RSUD Majalaya, di Aula RSUD Majalaya, Rabu (15/3/17).

“Di sini ada hadir kepala desa, tokoh masyarakat, ormas, tolong sampaikan ke masyarakat soal pembebasan lahan untuk keperluan pembangunan RSUD Majalaya, jangan dipersulit! Tahu lahannya mau dibebaskan hayoh hargana dinaek-naekeun, entong pedit!,” tandas bupati di hadapan hadirin di Aula RSUD Majalaya.

Apalagi Dadang menjamin pemerintah tidak akan merugikan soal harga pembebasan lahan. “Pemerintah mau ganti untung, sesuai penilaian tim appraisal, bukan lagi ganti rugi! Apalagi akses jalan di area lahan itu sekarang sudah diperlebar sehingga mobil sudah bisa masuk. Kalau tidak mau ya sudah, tutup aja jalannya biar nggak bisa lewat, ” ungkapnya.

Menurutnya, pembebasan lahan itu penting untuk peningkatan pelayanan kesehatan RSUD Majalaya kepada masyarakat agar kualitas dan kenyamanan pasien maupun keluarga pasien lebih terjamin.

Lahan yang dimaksud bupati yaitu lahan milik warga yang berada di samping RSUD Majalaya. Lahan kosong seluas 7.300 meter persegi itu diperlukan RSUD Majalaya sebagai lahan parkir di mana yang lahan parkir saat ini sudah melampaui kapasitas akibat makin banyaknya pengunjung rumah sakit itu. Bupati merasa kesal karena si pemilik lahan terus menaikan harga lahan saat hendak dibebaskan oleh pemerintah.

“Ya, kita masih lobby lah. Tapi jangan sampai masyarakat menentukan harga seenaknya, inginnya harga jadi berlipat-lipat. Karena kami pemerintah menentukan harga lahan itu berdasar perhitungan tim appraisal yang independen yang menurut kami sudah dilebihkan dari harga pasaran,” terangnya.

Direktur RSUD Majalaya dr Grace Mediana Purnami mengakui pihaknya kerap mengalami hambatan ketika hendak melakukan pembebasan lahan untuk perluasan lahan parkir. “Kita masih lobby, memang masyarakat ingin harganya lebih dari harga pasaran,” ungkap Grace.

spot_img
BERITA LAINYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

TERKINI

spot_img