SOREANG – Pemerintah Kabupaten Bandung terus melakukan langkah percepatan proses pembebasan lahan seluas 430 hektar di Desa Tegalluar, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, untuk kepentingan proyek kereta cepat. Wilayah Tegalluar dinilai akan berperan besar untuk menjadi lahan penampungan air hujan dengan akan dibangunnya danau artifisial dan taman terbuka.
Bupati Bandung Dadang Naser berharap kehadiran stasiun kereta api cepat Jakarta-Bandung itu dapat menunjang perkembangan daerahnya dari berbagai sektor.
“Kami sudah bertemu langsung dengan pihak PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), membahas soal pembangunan stasiun kereta cepat yang masuk wilayahnya. Semoga tahun ini sudah ada pemenang tendernya,” ucap Dadang di Hotel Sutan Raja, Soreang, Selasa (16/5/17). Tak hanya itu, imbuh bupati, pihaknya pun tengah merancang jalur-jalur di Tegalluar, termasuk menyiapkan program infrastruktur penunjangnya.
Dadang mengaku tak bisa ikut campur jika proyek pembangunan kereta cepat yang jadi kewenangan pusat itu terkendala masalah teknis. Menurut sepengetahuannya perizinan hingga Detail Engineering Design (DED) sudah tak ada masalah. “Dari segi tata ruang yang menjadi tanggung jawab Pemda sudah disesuaikan dengan RTRW,” kata dia.
Bupati meyakini jika pembangunan kereta cepat terwujud, maka ekonomi daerahnya pun bakal meningkat pesat. “Stasiunnya mungkin memakan lahan sekitar 20 hektar. Tapi kan nanti di sana bakal hadir hotel lalu terminal peti kemas dan lainnya,” tuturnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Tedi Kusdiana mengatakan, untuk menunjang lalu lintas di kawasan Tegalluar yang menjadi titik pemberhentian terakhir kereta cepat, pihaknya sedang berkoordinasi dengan sejumlah OPD. “Karena penyiapan infrastruktur bukan jadi tanggung jawab Dishub saja, tapi lintas sektoral. Apalagi, di sana akan hadir juga terminal,” ungkap Kadishub.
Tedi menambahkan, jajarannya juga tengah merancang skema termasuk menghadirkan kendaraan feeder untuk mengangkut para penumpang setelah turun dari kereta.
“Kami berencana melakukan kerjasama dengan pihak ketiga. Kan Tegalluar itu jadi titik pemberhentian terakhir kereta cepat, jadi dapat dimanfaatkan untuk menaikan pemasukan,” pungkasnya.