BANDUNG – Tiap tahunnya, masing-masing kota di dunia setidaknya menghasilkan sampah hingga 1,3 miliar ton. Diperkirakan oleh Bank Dunia, pada tahun 2025, jumlah ini bertambah hingga 2,2 miliar ton.
Permasalahan sampah merupakan hal yang sudah tak bisa dianggap enteng. Menurut Riset Greeneration, organisasi nonpemerintah yang telah 10 tahun mengikuti isu sampah, satu orang di Indonesia rata-rata menghasilkan 700 kantong plastik per tahun. Di alam, kantong plastik yang tak terurai menjadi ancaman kehidupan dan ekosistem.
Sampah bisa menimbulkan bencana, seperti yang terjadi dalam tragedi longsornya sampah di Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat, pada 21 Februari 2005. Tragedi ini memicu dicanangkannya Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang diperingati tepat di tanggal insiden itu terjadi.
Berkenaan dengan Puncak peringatan HPSN 2016 yang diperingati pada tanggal 21 Februari 2016 ini Wakil Walikota Bandung Oded M Danial didampingi oleh Kepala Badan Pemeliharaan Lingkungan Hidup Hikmat Ginanjar menghadiri acara peringatan tersebut yang digelar pada tanggal 5 Maret 2016 di Celebes Convention Center Kota Makassar, Sabtu (5/3/16).
Hadir dalam acara tersebut Wakil Presiden Jusuf Kalla didampingi Menteri Dalam Negeri Cahyo Kumolo, Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah P dan Menteri Agraria dan Tata ruang Ferry Mursyidan Baldan, serta 23 kepala daerah kota/kabupaten di seluruh Indonesia yang akan menandatangani Komitmen Bersama Sosialisasi dan Uji Coba Penerapan Kantong Plastik Tidak Gratis.
Membuka acara Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya memaparkan di Indonesia per Desember 2014 telah terbentuk 2.900 bank sampah yang tersebar di seluruh Indonesia dan tahun 2015 telah bertambah menjadi 3.900 bank sampah. “Bank sampah ini selain membantu menanggulangi jumlah produksi sampah juga dapat membantu perekonomian masyarakat di Indonesia,” papar Siti
Lebih lanjut menteri mengatakan Indonesia peringkat kedua dunia sebagai penyumbang sampah pelastik ke laut. Hal ini jadi salah satu bukti bahwa kita tengah menghadapi kondisi “Darurat Sampah” yang harus diselesaikan bersama dalam bentuk kolaborasi.
“Mari kita beraksi untuk terus peduli akan kebersihan lingkungan kita, sehingga timbul kesadaran bersama yang massal dan tetap menjaganya. Dari Aceh untuk Indonesia kita bisa membuktikan bahwa kita siap untuk gerakan Indonesia Bebas Sampah 2020,” tegas Siti.
Sementara itu Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan dirinya sangat berduka dengan kejadian yang menjadi titik awal peringatan Hari Peduli Sampah Nasional ini.
“Kita memperingati Hari Peduli Sampah sebenarnya yang kita peringati adalah kesedihan, karena mengenang musibah yang terjadi di Bandung,” kata JK.
Menurut JK, peningkatan produksi sampah tidak terlepas dari peningkatan daya beli dan konsumsi masyarakat. Sayangnya, banyak masyarakat yang mengabaikan masalah sampah.
“Kalau semua cara makan seperti Rumah Makan Padang, bayar yang hanya dimakan, dan tidak dijual kembali, pasti tidak banyak sampah. Ini menjadi tanggung jawab kita bersama bukan hanya dibebankan kepada pemerintah,” tutur JK.
JK meminta semua masyarakat bisa menjalankan gaya hidup bersih. Sebab pemerintah tidak mungkin bisa menyelesaikan seluruh masalah persampahan ini.
“Siapa yang buang sampah, dia bersihkan. Siapa yang buang sampah depan rumah, dia harus bersihkan!” tegasnya.
Usai acara, Wakil Walikota Bandung Oded M Danial mengatakan Pemkot Bandung telah memberlakukan Perda Kota Bandung 17/2012 tentang ‘Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik yang Tidak Ramah Lingkungan’.
” Sudah dari Februari 2016 kami memberlakukan kebijakan ini dan alhamdulillah sangat diapresiasi oleh masyarakat dan pemilik toko-toko dan supermarket,” ucap Oded.
Oded menambahkan berkenaan dengan bank sampah, Kota Bandung sudah ada yang mendirikan dari tahun 2014. “Sudah ada sejak tahun 2014 dan dengan adanya komitmen-komitmen yang mendukung hal ini mungkin akan lebih banyak lagi bank sampah di Kota Bandung,” ungkapnya.
Mengakhiri acara Wakil Walikota Bandung Oded M Danial ikut menandatangani Komitmen Bersama Sosialisasi dan Uji Coba Penerapan Kantong Plastik Tidak Gratis bersama 22 kepala daerah kota/kkabupaten yang telah melaksanakan uji coba tersebut.