SOREANG – Kabupaten Bandung harus mulai bersiap menyambut pembangunan Light Rail Transit (LRT) Bandung Raya. Apalagi LRT akan menjadi penghubung antara titik akhir kereta cepat Jakarta-Bandung di Tegalluar Bojongsoang dengan Kecamatan Majalaya, Cileunyi, Baleendah, Banjaran, dan Soreang.
Persiapan diantaranya menyangkut rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kabupaten Bandung dan kajian LRT ditinjau dari kebutuhan masyarakat Kabupaten Bandung sendiri.
“Kami sudah menanyakan soal LRT yang akan melintas di Kabupaten Bandung ini ke Dinas Perhubungan Jawa Barat. Dari situ kita membawa “PR” (pekerjaan rumah) akan disambungkan ke wilayah mana saja lintasan LRT ini di Kabupaten Bandung yang sesuai dengan RTRW dan kebutuhan masyarakat Kabupaten Bandung,” ungkap anggota Komisi C DPRD Kabupaten Bandung Firman B Soemantri kepada Balebandung.com, Minggu (6/3/16).
Dari pertemuan dengan Dishub Jabar itu, imbuh Firman, pemerintah pusat dan provinsi lebih menyerahkan kajiannya ke pihak Kabupaten Bandung. Untuk itu Komisi C DPRD Kabupaten Bandung harus berkoordinasi dengan Dinas Permukiman Tata Ruang dan Kebersihan (Dispertasih), Dinas Perhubungan (Dishub) dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bandung. Kordinasi menurutnya akan lebih intensif lagi setelah Peraturan Presiden (Perpres) tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit (LRT) terintegrasi di wilayah Bandung Raya.
“Jadi kita harus bikin kajian rencana pembangunan jalur lintasan LRT ini nantinya akan seperti apa, untuk disinkronkan agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat sebagai pengguna LRT nantinya,” imbuh Firman.
Untuk sementara LRT akan disambungkan dari Padalarang KBB hingga ke jalur wilayah Kabupaten Bandung antara lain ke arah Tegalluar Bojongsoang, Majalaya, Banjaran, Soreang hingga ke Padalarang lagi. (iwa)