BANDUNG – Bengkel Studi Budaya (Bestdaya) menggelar Saresehan “Jelajah Jejak Budaya Kota Bandung 207 Tahun, Upaya Bersama Membangun dan Melestarikan Kekayaan Intelektual Budaya Nusantara Dalam Perspektif Perempuan” di Bidakara Grand Savoy Homann Hotel Bandung, Sabtu (23/9/17).
Ketua Panitia Saresehan Ana Yuniana menjelaskan saresehan digelar dalam rangka rangkaian peringatan Pabaru Sunda atau Tahun Baru Sunda 1954 dan menyambut Hari Jadi Kota Bandung ke 207. Dari hasil saresehan ini, kata Ana, nantinya akan dijadikan buku tentang peranan perempuan Bandung yang nantinya buku itu diserahkan ke Wali Kota Bandung.
“Saresehan ini untuk mencari pandangan dari para tokoh adat/keraton, cendikiawan, budayawan, dan pimpinan ormas, tentang kiprah perempuan dari masa ke masa, dalam upaya melestarikan kekayaan budaya nusantara, yang nantinya akan dirangkum menjadi sebuah buku, sebagai hadiah dan bekal keberlangsungan Kota Bandung di masa yang akan datang,” terang Ana kepada Balebandung.com.
Melalui kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kepekaan dan kesadaran berbudaya dari kaum perempuan. “Dalam saresehan ini juga diungkapkan mengenai peranan perempuan sesuai dengan kemampuannya masing-masing, sehingga dia menjadi perempuan yang tangguh, teu epes me’er, bahwa perempuan juga harus sama kuat bukan saja dari sisi budayanya, termasuk juga dari segi ekonomi, perempuan jangan sampai lemah,” pungkas Ana.