SOREANG – Bupati Bandung Dadang M Naser berjanji akan segera menata para pedagang kaki lima (PKL) yang memanfaatkan badan jalan menuju gerbang Tol Soroja setiap akhir pekan, tepatnya di depan Masjid Raya Al Fathu, Soreang, Kabupaten Bandung.
Ratusan PKL biasanya berdagang di Jalan Al Fathu, akan direlokasi ke beberapa tempat. Sebagian PKL dialihkan ke Warung Lobak dan lingkungan Stadion Si Jalak Harupat. Rencana itu akan direalisasikan bertepatan dengan diresmikannya tol sepanjang 10,54 kilometer itu pada November ini.
“Kalau dipindahkan ke area Gedong Budaya Sabilulungan masih belum siap lahannya. Tapi pasti kita akan tata terus, apalagi nanti Tol Soroja akan difungsikan,” terang bupati di Soreang, Jumat (3/11/16).
Ia mengakui sulit untuk mencari dan membebaskan lahan untuk relokasi ratusan PKL itu. Sebab banyak masyarakat yang aji mumpung yang menaikkan harga tanah hingga dua kali lipat.
“Ini padahal untuk kepentingan umum, harganya luar biasa, kita juga belum siap menggunakan UU Pertanahan yang memaksa, karena belum tersosialisasikan dengan baik,” tukasnya.
Sebagian PKL sudah berinisiatif untuk berdagang di Warung Lobak. Di komplek perbisnisan itu, ratusan lapak telah ditandai bagi para pedagang berjualan sejak September lalu.
“Soroja mulai diujicoba dan diresmikan bulan ini, tapi kita tidak tahu kapan pastinya. Rencananya presiden akan hadir setelah clear di sini,” ujarnya.
Selain menata PKL, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan kepolisian dan Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung untuk melakukan rekayasa jalan agar tak terjadi bottle neck.
“Harus ada pelebaran juga, termasuk two way di ruas jalan tertentu,” kata dia. Kondisi di lapangan Tol Soreang-Pasirkoja sudah hampir rampung. Tol yang memakan anggaran Rp. 1,7 triliun itu kini sedang dalam tahap finishing.