SOREANG – Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bandung, Aten Sonadi mengatakan Pasanggiri Pencak Silat Bupati Cup ke-IX diadakan sebagai upaya melestarikan budaya.
Selain itu ke depan diharapkan bisa jadi bagian dari pariwisata di Kabupaten Bandung. Pihaknya juga mendorong agar kesenian pencak silat bisa jadi kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dasar dan menengah. Aten menyebut saat ini jumlah paguron silat di Kabupaten Bandung mencapai 600-an.
Menurutnya selama tiga hari penyelenggaraan, pasanggiri diikuti 1.200 peserta dan didukung 30 DPC Persatuan Pencak Silat Indonesia (PPSI) se-Kabupaten Bandung. Cabang yang dipertandingkan sebanyak 18 kategori.
“Antusiasme masyarakat untuk belajar pencak silat sangat tinggi. Bahkan banyak dari mahasiswa luar negeri ikut serta belajar pencak silat,” kata Aten saat penutupan pasanggiri di Bale Rame, Soreang, Senin (20/11/17).
Ketua Panitia Pasanggiri Pencak Silat Bupati Cup, Dani Mishan menjelaskan, pasanggiri merupakan ajang evaluasi kepiawaian pesilat yang selama ini ditekuni. Sebab menurut Dani pada dasarnya silat merupakan bagian dari budaya kita sendiri yang harus dipertahankan dan dilestarikan.
“Di silat itu, mereka mengembangkan berbagai gerak yang visualisasi keseharian. Ada keras, ada lembut, ada juga bertenaga, semua tergantung dari kepiawaian pesilat sampai di mana mereka menempa potensi diri sebagai pesilat tangguh,” terang Dani.
Menurutnya, dalam pasanggiri ini tidak memandang kalah atau menang, sebab yang paling utama adalah kebersamaan dalam menjaga dan melestarikan seni budaya pencak silat.
“Hakekatnya apa yang ditampilkan di sini merupakan apresiasi selama mereka mendalami pencak silat, baik dari jenis gerakannya dan cara performannya yang bervariasi. Tapi inti dari pencak silat ini adalah melestarikan budaya semaksimal mungkin,” imbuhnya.
Bupati Bandung Dadang M Naser mengapresiasi Pasanggiri Pencak Silat yang dilaksanakan tiap tahun di Kabupaten Bandung. Bupati berharap ke depan kegiatan pencak silat di tiap padepokan silat bisa jadi objek wisata bagi para wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Bandung.
“Mudah-mudahan ke depan kegiatan pencak silat bisa jadi objek pariwisata yang bisa dijual,” ucap bupati.