BANDUNG – Kerjasama bilateral antara Indonesia dan India telah berlangsung selama 60 tahun. Guna merayakan ikatan persahabatan itu, Pemerintah India melalui Kedutaan Besar India menggelar Pekan Budaya India di Kota Bandung pada tanggal 30 Desember 2017 – 5 Januari 2018.
Kota Bandung dipilih karena nilai sejarah yang dimiliki kota ini, terutama karena para pemimpin India dan Indonesia, yakni Sri Pandit Jawaharlal Nehru dan Ir. Soekarno menggagas sebuah gerakan internasional bernama Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955.
Selain itu, Duta Besar India Pradeep Kumar Rawat mengatakan, Kota Bandung memiliki keistimewaan karena kreativitasnya dan visinya dalam menciptakan kehidupan masyarakat yang bahagia.
“Bandung bisa menjadi pintu gerbang ke Indonesia. Juga untuk memulai sesuatu yang bahagia harus datang ke destinasi yang bahagia. Kita harus mencoba dan memilih destinasi kreatif. Bandung memiliki segalanya, kota yang bahagia dan paling kreatif,” ungkap Pradeep usai pembukaan Pekan Budaya India di Hotel Savoy Homann Bidakara Hotel, Sabtu (30/12/17).
Tak hanya itu, Pradeep juga terkesan atas antusiasme Kota Bandung dalam mempererat hubungan persahabatan dengan negara India. Ia mengaku baru kali ini menggelar kegiatan yang sangat komprehensif mempromosikan negaranya dalam satu acara.
Sebagai Ibu kota Solidaritas Asia Afrika, Bandung menjadi rumah bagi negara-negara di Asia dan Afrika, khususnya India, untuk menyuarakan persaudaraan, kemerdekaan, dan perdamaian di tengah menghangatnya suasana politik internasional. Hal itu didukung oleh pemimpin daerah yang sangat konsen terhadap isu tersebut.
“Bandung punya pemimpin yang dinamis dan punya visi, yang tidak hanya berpikir secara lokal namun juga global. Itu sangat penting,” ujarnya.
Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil yang hadir selaku tuan rumah sengaja menjamu delegasi India bertepatan dengan momentum pergantian tahun. Ini adalah gagasan baru di Kota Bandung di mana mulai sekarang dan seterusnya malam tahun baru akan dibuat tematik merayakan perbedaan kultur dan budaya.
“Pemkot Bandung ingin merayakan tahun baru dengan semangat solidaritas. Jadi tahun ini dengan India, nanti tahun depan dengan negara-negara Asia Afrika yang lain,” jelas walikota.
Tak hanya sampai perayaan saja. Pemkot Bandung dan India akan mulai menjajaki kerja sama dalam bidang lainnya. Keduanya telah menyepakati tiga bidang kolaborasi yang akan digarap, yaitu ekonomi, budaya dan pariwisata, serta pendidikan.
Ada beberapa konsen yang ingin dijalankan dalam waktu dekat, yakni menghadirkan penerbangan langsung ke India dari Indonesia. Sebab selama ini, mereka mengaku kesulitan untuk promosi pariwisata karena ketiadaan penerbangan langsung.
“Kritik dari mereka, akses ke Bandungnya, bahkan ke Indonesia itu nggak mudah, nggak ada pesawat langsung. Jadi diharapkan jangka pendek adalah mencari direct flight dari India ke Indonesia,” ungkapnya.
Dari Pameran Hingga Door Prize
Pekan Budaya India ini akan diisi dengan berbagai acara yang tersebar di beberapa tempat. Di Hotel Savoy Homann digelar Festival Kuliner India yang akan berlangsung hingga tanggal 5 Januari 2018 yang diawali dengan Seminar Pariwisata Kunjungi India.
Bergeser ke Gedung De Majestic, ada Festival Film India yang memutarkan film-film klasik dan bersejarah didatangkan langsung dari India, salah satunya adalah film bisu panjang pertama di India, Raja Harishchandra yang diproduksi pada tahun 1913. Ada pula film-film populer baru, seperti Barfi, Tanu Weda Manu, Peepli Live, Love Aaj Kal, Rock On, dan Hum Aapke Hain Kaun.
Gedung Bandung Creative Hub juga akan dijadikan venue pameran foto yang menampilkan perjalanan persahabatan Indonesia dan India. Pameran fotografi ini merupakan upaya sederhana untuk memperingati sejarah, bagaimana Indonesia dan India bersama-sama melalui masa-masa sulit di masa lampau.
Pada malam pergantian tahun, akan ada pula pertunjukan tari dan budaya Bollywood di Jalan Braga Pendek. Istimewanya, panitia menyediakan hadiah doorprize berupa 2 buah tiket pesawat tujuan India (Pulang-Pergi).