JATINANGOR – Kerap ditanya soal hasil survei dan elektabilitas, lagi-lagi Bakal Calon Gubernur Jawa Barat dari PDI Perjuangan Tubagus Hasanuddin berkilah dirinya tidak mengambil pusing dan lebih meyakini hasil akhir yaitu perhitungan suara 27 Juni 2018.
“Saya antara percaya tidak percaya menanggapi soal hasil survei elektabilitas. Waktu Pilgub Jabar tahun 2008, cagub Agum Gumelar dinyatakan hasil survei tingkat elektabilitasnya tertinggi, tapi ternyata kalah. Kemudian Pilgub Jabar 2013 dinyatakan elektabilitasnya Dede Yusuf tertinggi, tapi kalah juga. Jadi kalau saya, nanti dilihat saja dari hasil akhirnya,” tukas Hasanuddin kepada wartawan, saat kunjungannya ke Kampung Biru Komunitas Bobotoh Persib di Desa Cintamulya, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Sabtu (20/1/18).
Menurut Kang Hasan, sapaan Hasanuddin, hasil survei bukan merupakan hasil akhir. “Pilgub itu tidak ditentukan atas dasar survei, tapi atas dasar perhitungan suara nanti tanggal 27 Juni 2018,” tandasnya.
Dalam kunjungannya ke Kampung Biru di mana terdapat Komunitas Bobotoh Persib di Kabupaten Sumedang itu, Kang Hasan juga memberikan santunan kepada orangtua dari seorang balita penderita kelenjar getah bening hingga kepalanya membesar. Santunan juga mengalir dari rombongan Balongub ini seperti dari Ketua DPRD Jabar Ineu Purwadewi dan Ketua DPRD Kabupaten Sumedang Irwansyah Putra, serta Banteng Muda Indonesia (BMI) Jawa Barat kepada orangtua balita warga Desa Jatiroke Kecamatan Jatinangor itu.
“Memang anaknya sudah pernah satu kali dioperasi, tapi harus dioperasi lagi. Saya sampaikan kepada orangtuanya agar segera dioperasi lagi, kasihan. Nanti biaya operasinya kami yang tanggung dan difasilitasi oleh BMI untuk dioperasi di Rumah Sakit Al Ihsan Baleendah Kabupaten Bandung karena ini rumah sakit milik Pemprov Jawa Barat,” kata Kang Hasan.