RANCAEKEK – Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menyatakan UNESCO sudah menetapkan kawasan Geopark Nasional Ciletuh-Palabuhanratu (GNCP), Kabupaten Sukabumi, menjadi UNESCO Global Geopark (UGG). Menurut wagub pihaknya sudah mengetahui kabar penetapan tersebut dari tim assesor UGG sejak 2017, namun baru diumumkan secara resmi oleh UNESCO pada Januari 2018.
“Kita sudah tahu kabarnya Ciletuh masuk UGG sejak tahun 2017 juga, tapi baru diumumkan oleh Unesco secara resmi pada 2018. Di situ Unesco memberikan 14 rekomendasi dari hasil penilaian tim asessor UGG, dan saya kita ini satu hal yang sangat fenomenal karena dengan persiapan yang sangat singkat, tapi kita berhasil mendapatkan pengakuan dari Unesco,” ungkap Deddy kepada wartawan, usai penanaman pohon di di Lapangan Rancamanyar, Desa Sukamanah Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Kamis (25/1/18).
Dengan ditetapkannya Geopark Ciletuh sebagai UGG, imbuh Demiz, maka selanjutlah pembangunan infrastruktur seperti bandara sangatlah penting dan sudah ada calon investor yang berminat.
“Pembangunan bandara juga sangat penting dan jadi prioritas, di samping infrastruktur jalan di Kabupaten Sukabumi. Kita juga harus memfasilitasi berbagai komunitas yang harus kita training untuk siap kedatangan wisatawan ke sana khusus wisatawan nusantara. Sebab tanpa itu saya kira tidak akan ada dampaknya bagi masyarakat,. Jadi masyarakatnya harus disiapkan terkait pengembangan pariwisata di sana, jangan sampai orang luar yang banyak berperan,” tutur Wagub.
Lebih dari itu, lanjut Deddy, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan pun sudah mengizinkan kepada Gubernur Jabar, bagaimana membuat jalan di pinggir pantai dari Palampang melalui kawasan lindungnya, agar ada akses dari Ujunggenteng sampai Palampang supaya melalui jalan itu bisa melihat bebatuan dan keanekaragaman hayati yang ada di sana.
“Jadi ada unsur edukasi yang tetap berjalan, konservasi tetap berjalan, peran serta masyarakat juga harus tinggi,” tandas Wagub. Dengan demikian, imbuhnya, keberadaannya Geopark Ciletuh, tak hanya mampu mendorong multiplier effect terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, tapi juga dapat meningkatan kesejahteraan masyarakat. []