BANDUNG – Tarif Bandung Tour on Bus (Bandros) yang dikelola Pemkot Bandung dipastikan akan terjangkau oleh warga dan wisatawan. Rencananya, untuk rite single trip akan dikenakan tarif Rp 20.000. Sedangkan multiple trip dikenakan tarif Rp 40.000.
Tarif tersebut akan berlaku untuk 12 unit Bandros yang baru saja dimiliki Pemkot Bandung melalui pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bandung.
“Bandros saat ini diharapkan tidak dikenakan tarif yang sama dengan angkutan umum. Karena bandros ini merupakan kendaraan kebanggaan Kota Bandung yang bisa memasarkan tempat-tempat pariwisata kepada wisatawan,” ungkap Sekretaris Daerah Kota Bandung Yossi Irianto usai rapat finalisasi rute Bus Bandros di Hotel Oasis Bandung, Rabu (31/1/18).
Yossi mengatakan, Bandros yang saat ini dikelola sepenuhnya oleh Pemkot Bandung bisa lebih signifikan dalam cara dan teknis penggunaannya.
“Ke-12 Bandros ini saya harap bisa dikelola sebaik mungkin, baik itu Dinas Perhubungan dalam merancang rute karcis dan sebagainya. Sedangkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dalam memasarkan pariwisata Kota Bandung,” ucap Yossi.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung Didi Ruswandi menyampaikan, 12 bus Bandros tersebut dibagi jadi dua. Sebanyak 10 unit untuk rute biasa dan 2 unit untuk tamu VVIP yang mengunjungi ke Kota Bandung. Didi bilang, tarif yang dikenakan kepada warga dan wisatawan cukup terjangkau.
“Tarif naik Bandros jika dibandrol segitu cukup (terjangkau). Apalagi yang paket seharian penuh, kita bisa keliling Bandung sepuasnya,” terang Didi.
Rencana lokasi tempat penjualan tiket ataupun pusat informasi, kata Didi, bisa mengunjungi beberapa tempat diantaranya Alun-alun Masjid Raya, Taman Dewi Sartika (Balai Kota), Taman Cibeunying dan depan Gedung Sate.
Sedangkan untuk rencana operasional bus tersebut akan beroperasi mulai pada Senin, 12 Februari 2018. “Sambil berjalan rapat finalisasi rute Bandros ini. Insya Allah, Februari bisa beroperasi,” kata Didi.
Usai melaksanakan rapat, lanjut Sekretaris Daerah Kota Bandung Yossi didampingi Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung Didi Ruswandi membubuhkan tanda tangan di badan Bandros.[]