BANDUNG – Setelah tiga tahun berturut-turut, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung optimis meraih penghargaan Adipura tahun 2018. “(Optimis) seratus persen,” tandas Sekretaris DLHK Kota Bandung, Dedy Dharmawan dalam Bandung Menjawab di Media Lounge Bale Kota Bandung, Selasa (13/3/18).
Hal tersebut diyakininya karena telah berupaya optimal menjaga kebersihan Kota Bandung di berbagai sektor. Dijelaskan Dedy, ada 11 sektor yang menjadi perhatiannya dan Tim Adipura, yakni di pasar, perumahan, pertokoan, perkantoran, Tempat Pembuangan Sementara (TPS), Tempat Pembuangan Akhir (TPA), taman, hutan kota, rumah sakit/pusesmas, sekolah, terminal, stasiun, jalan, dan saluran terbuka/sungai.
Di titik-titik tersebut, Dedy beserta tim melakukan serangkaian program untuk memperbaiki lingkungan sehingga lebih bersih dan sehat. Selain itu, tim juga terus mengedukasi masyarakat untuk menghilangkan sampah sejak dari sumbernya.
“Selain kebersihan, ada juga penilaian pemilahan sampah,” ungkap Dedy. Penilai akan melihat dan menilai pola pemilahan sampah yang dilakukan Kota Bandung.
Dedy mengaku, tidak melakukan proses ini sendirian. DLHK Kota Bandung menggandeng berbagai pihak untuk turut mewujudkan Bandung yang bersih, seperti sekolah, rumah sakit, dan dinas-dinas terkait.
“Pencapaian suatu prestasi tidak akan berhasil kalau satu lembaga tidak berkolaborasi. Maka mutlak harus kolaborasi dengan masyarakat dan stakeholder. Kolaborasi inilah yang akan membuat Kota Bandung mendapat Adipura,” tutur Dedy.
Kendati begitu, ia mengakui bahwa bagian tersulit dari proses ini adalah membangun kolaborasi dengan masyarakat. Masih adanya masyarakat yang belum sadar akan kebersihan menjadi tantangan utama baginya.
“Ini sampah kita, sampah Anda. Anda tahu tidak sampah ini nanti dipindahkan ke mana? Kebanyakan masyarakat tidak tahu, sampah yang mereka buang akan dibawa kemana. Mereka hanya tahu buang saja,” jelasnya.
Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk bersama-sama menjaga lingkungan dengan menghilangkan sampah sejak dari sumbernya. “Kalau bisa jangan minum dari botol plastik. Bawa botol sendiri dari rumah,” serunya sambil memperlihatkan botol minum miliknya.“Ini sederhana. Dengan bawa botol dari rumah, kita sudah mengurangi sampah,” kata Dedy. []