BANDUNG – Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 2 Tubagus Hasanuddin (Kang Hasan) menyatakan keprihatinan atas tewasnya 41 korban miras oplosan dari total 145 korban di Kabupaten Bandung.
“Yang lebih memprihatinkan lagi, kebanyakan korbannya adalah kaum muda. Saya prihatin kalau pemuda atau generasi milenial masih hidup berdampingan dengan miras,” ungkap Kang Hasan kepada Balebandung.com di Bandung, Selasa (10/4/18).
Kendati begitu, tukasnya, secara psikologis bisa saja anak muda itu sedang berupaya lari dari kenyataan, entah karena tekanan ekonomi atau tekanan psikologis di keluarga dan lingkungannya, atau bahkan bersikap apatis kemudian menghindar dengan cara menenggak minuman keras.
“Kalau kondisi psikologisnya sudah begitu, tidak heran jika banyak yang melakukan hal-hal negatif sebagai pelarin. Mulai dari mabok-mabokan, terjerumus ke narkoba sampai bunuh diri,” ungkap Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat ini.
Menurutnya kejadian tewasnya ke-41 korban miras itu merupakan tanggungjawab kita bersama, baik para tokoh formal maupun tokoh non formal seperti para tokoh masyarakat, tokoh agama, pengurus RT/RW, aparat desa, juga sesepuh dan orangtua dari pemuda yang mengkonsumsi miras itu.
Para tokoh non formal ini seperti tokoh masyarakat, kata Kang Hasan, harus jeli dan jangan kompromi dengan hal-hal negatif yang ada di lingkungannya. Kalau ditemukan ada kumpulan orang yang menenggak miras, Ketua RT atau RW-nya harus segera turun mencegah dan meminta bantuan polisi kalau perlu.
“Ini juga merupakan masalah sosial yang harus segera diselesaikan di Jawa Barat. Bisa dilihat juga rata-rata peminumnya bukan orang yang punya pekerjaan tetap biasanya. Masalah ketenagakerjaan juga harus diselesaikan sebab orang yang tidak kerja bisa itu bisa menjurus jadi kriminal, kebiasaan melamun sehingga jadi kufur, kalau sudah kufur jadi kafir, kalau punya kesempatan jadi pencuri, ya dia jadi penjahat,” ungkap mantan anggota DPR RI ini.
Jumlah korban tewas akibat miras oplosan di Cicalengka terus bertambah. Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung merilis jumlah korban tewas hingga pukul 11.30 WIB Selasa (10/4/18), mencapai 145 penderita dan meninggal 41 orang.
Dari ke-41 korban tewas itu, Kepala Dinkes Kab Bandung dr. H. Achmad Kustijadi, M.Epid mencatat, di RSUD Cicalengka dari 93 pasien meninggal 31, RS AMC 26 pasien meninggal 7, dan RSUD Majalaya 26 pasien meninggal 3. [iwa]