KUTAWARINGIN – Dalam rangka memperingati milad PKS ke-20, berikut memaknai Hari Kartini yang jatuh pada tanggal 21 April, Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) PKS mengadakan acara penyerahan bantuan Dacin Inovatif (alat timbang balita) kepada Posyandu Mawar Putih 3, di Kp. Bojongwaru, Desa Kopo Kec. Kutawaringin, Kab Bandung, Kamis (19/4/18). Acara tersebut juga menampilkan serangkaian hiburan tradisional dan juga pemeriksaan kesehatan gratis.
Ketua BPKK PKS Kab. Bandung Arum Manggarsari mengatakan PKS selalu berkomitmen untuk terus berkontribusi kepada masyarakat dalam segala situasi apapun dan pada ranah apapun. “Tidak hanya saat milad, namun pada kesempatan lain PKS ingin selalu memberikan kontribusi terbaiknya bagi masyarakat,” kata Arum.
Bertepatan dengan hari Kartini, maka BPKK berinisiatif mengambil Posyandu sebagai sarana untuk berbagi. Posyandu, kata Arum, sangat besar kontribusinya bagi perempuan dan keluarganya. Tidak hanya sebagai pos penimbangan bayi, dan imunisasi, Posyandu saat ini sudah difungsikan sebagai posnya para perempuan.
Melalui Posyandu, perempuan diharapkan bisa lebih banyak berperan sebagai penggerak di masyarakat, apalagi dalam keluarga, “Perempuan peranannya luas, di masyarakat harus berdayaguna, di keluarga apalagi,” kata dia.
Selain Arum, acara BPKK ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting seperti Wakil Bupati Bandung Gun Gun Gunawan, Wakil Ketua DPRD Kab. Bandung H. Jajang Rohana, dan Diah Nurwitasari sebagai Wakil Ketua BPKK DPP PKS.
Wakil Bupati Gun Gun memberikan komentar terkait acara ini. Wabup mengatakan Posyandu merupakan bagian dari instrumen ketahanan keluarga yang berada di tengah-tengah masyarakat. Kasus miras oplosan, kata Gun Gun adalah contoh lemahnya sebuah ketahanan dalam keluarga. Ia juga menekankan pentingnya peran keluarga dalam mencetak generasi yang lebih baik di masa depan.
“Kejadian miras oplosan di Cicalengka merupakan contoh lemahnya ketahanan keluarga di mana generasi hancur dan mati sia-sia,” ujarnya.
Sementara Jajang Rohana menyebut bahwa perempuan adalah mahluk multiperan dalam berbagai aspek. Baik di rumah sebagai ibu dan istri, di masyarakat sebagai kader posyandu misalnya, juga di ranah politik.
“Karena perannya yang luar biasa, perempuan menjadi tonggak ketahanan sebuah keluarga, termasuk ibu-ibu kader posyandu ini,” pungkas Jajang. []