SOREANG – Camat sebagai kepanjangan tangan dari kebijakan bupati selaku kepala daerah, harus mempunyai strategi kepemimpinan yang cerdas, untuk menghadapi kemajuan global di era milenial saat ini. Bupati Bandung H. Dadang M Naser, SH,S.Ip.,M.Ip, mengatakan Pemkab Bandung memiliki 29 misi, namun terbagi menjadi 5 rumpun program prioritas pembangunan.
“Seluruhnya harus bisa dipahami oleh para aparatur, khususnya para camat sebagai wakil dari kepala daerah di ranah kewilayahan. Harus bisa dijabarkan bagaimana camat menjalankan strategi kepemimpinan yang cerdas di era milenial ini,” ungkap Bupati saat kegiatan penilaian kompetensi dan kinerja Jabatan Administrator (Camat), di Hotel Sutan Raja Soreang, Senin (7/5/18).
Kondisi global saat ini, imbuh bupati, menjadi tantangan yang harus ditaklukan. Melalui rangkaian uji kompetensi dan kinerja camat tersebut lanjutnya dinilai sangat sesuai dengan visi dan misinya Kab Bandung yakni peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).
“Era milenial saat ini tantangan semakin banyak, dan kita harus melakukan strategi untuk meningkatkan peran selaku pemerintah, selaku ASN. Kelima program prioritas pembangunan yang harus dipahami diantaranya, pembangunan SDM, infrastruktur, ekonomi, pangan dan pembanguanan bidang lingkungan,” sebut Dadang Naser.
Dadang berpesan, pemimpin itu harus haus akan pengetahuan, sehingga dari segi wawasan tidak boleh kalah pintar dengan rakyat. Selain itu juga tumbuhkan sifat merakyat dengan berbagai kalangan, bisa membaur dan bersahaja.
Pada kesempatan itu, Bupati mendorong, pola kepemimpinan yang harus dikaji dan diuji harus bisa meningkatkan kompetensi camat. “Pemimpin haus dengan pengetahuan, ngapung ngawang-ngawang,, sehingga kita tidak kalah cerdas dengan rakyat. Pemimpin juga harus nurus bumi, yakni mampu merakyat, egaliter, pendekatan dengan tokoh. 50% ada di kantor menyelesaikan tugas dinas dan 50% di wilayah, untuk tugas kepemimpinan masyarakat. Bisa bercengkrama dengan segala kalangan, komunikasi yang baik yang bisa menjadi teladan,” pesannya.
Kepala Badan Kepegawaian, Pelatihan dan Pendidikan Daerah (BKPPD) Kabupaten Bandung Dr.H.Erick Juriara Ekananta.,M.Si menjelaskan uji kompetensi dan kinerja yang dilakukan, melibatkan 30 orang camat yang terbagi menjadi dua bagian.
Kegiatan tersebut, terang Erick, dimaksudkan untuk menilai kompetensi dan kinerja jabatan administrator (camat) di lingkungan Pemkab Bandung, melalui metode assessment, bersifat kontekstual yang meliputi kompetensi teknis manajerial, pemerintahan dan sosiokultural.
“Dengan tujuan memperoleh data penilaian objektif dari setiap camat, yang dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan persyaratan pengisian jabatan administrator. Kemudian bahan pertimbangan dalam pembinaan dan pengembangan karir PNS dan bahan acuan dalam penentuan jenis pengembangan kompetensi,” jelas Erick.
Tujuan lainnya tambah Erick, yakni mendukung upaya reformasi birokrasi Pemkab Bandung, guna mendorong peningkatan kualitas pelayanan publik dan kinerja pembangunan. Kemudian uji kompetensi dan kinerja camat tersebut, terbagi menjadi beberapa seksi.
“Yang pertama analisis data profile dan track record atau rekam jejak jabatan, yang kedua presentasi dan wawancara, serta ketiganya medical check up atau tes kesehatan serta Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI) atau tes kejiwaan, yang dilaksanakan tiga hari mulai dari 7 hingga 9 Mei 2018,” pungkas Kepala BKPPD itu.
Hadir selaku penguji Guru Besar STIA LAN Bandung Prof.DR. H. Deddy Mulyadi.,M.Si, Guru Besar Manajement Pemerintahan IPDN Prof DR. Sadu Wasistiono, Widyaiswara BPSDM Provinsi Jabar DR. Jonathan Wiyoso.,M.Si, Analis Kepegawaian Madya BKD Provinsi Jabar Rita Kardinasari,S.Psi.,M.Si, Asisten Pemerintahan Kab.Bandung H. Yudhi Haryanto,SH,SP1 dan Kepala BKPPD Kab Bandung.***