ARJASARI – Iblis sepertinya merasuki Diman Jurianto (30) hingga tega menganiaya ibu kandungnya Enung Juariah (64) sampai tewas dalam kondisi yang sangat mengenaskan. Tidak cukup ibunya, istrinya sendiri Hera Jumiati (28) dibantainya hingga mengalami luka kritis di sekujur tubuh.
Peristiwa sadis itu terjadi sekitar pukul 21.00 WIB Senin (7/5/18) di Kp.Talun RT 05/RW 08 Desa Batukarut Kec. Arjasari Kab.Bandung. Kedua korban dibacok dengan senjata tajam berupa arit atau clurit, juga cangkul di rumah ibu kandungnya itu.
Menurut keterangan saksi Tuti Kusmiati (40), kakak kandung pelaku yang rumahya berdekatan dengan rumah ibunya, malam itu ia melihat ibunya dan istri pelaku sedang di luar rumah.
Kemudian datanglah Diman yang baru pulang kerja yang langsung masuk rumah. Lantas pelaku keluar lagi membawa cangkul yang berada di teras rumah dan langsung membacokannya ke istrinya.
Melihat kejadian itu, ibu kandung korban bermaksud melerai pertengkaran antara anaknya dengan menantunya itu. Tapi nahas, ibunya pun terkena bacokan cangkul dan arit yang diayunkan pelaku.
Setelah membacok, pelaku diam di luar rumah, tepat di pinggir kedua korban sambil tetap memegang cangkul dan arit. “Melihat kejadian itu saya kaget dan langsung berteriak meminta tolong,” kata Tuti kepada polisi. Kemudian tetangganya saksi Udin (45), keluar dari rumahnya.
Saksi Udin waktu itu melihat pelaku sedang memegang cangkul dan arit, dan mendengar pelaku berteriak, “Bongan saha teu ngagugu!” (salah siapa tidak menurut).
Setelah itu warga sekitar keluar rumah, namun tidak berani medekat/menolong, karena pelaku sedang memegang arit dan cangkul. Warga pun menelepon ke Polsek Pemeungpeuk.
Kemudian anggota piket Polsek Pameungpeuk langsung dipimpin Kapolsek Pameungpeuk Kompol Rahmat Dasep beserta Kanit Reskrim , Kanit Intel dan Danramil Pameungpeuk, menuju TKP.
Sesampai di TKP, pelaku dibujuk supaya menyerahkan diri namun tidak didengarnya. Kemudian Kapolsek Pameungpeuk memerintahkan anggotanya menggunakan Apar (alat pemadam kebakaran) yang dipinjamnya dari PT Adetex, dan menyemprot pelaku, sampai akhirnya pelaku bisa ditangkap oleh anggota Polsek Pameungpeuk dibantu dari Polres Bandung, serta dari Koramil Pameungpeuk serta warga sekitar.
Setelah berhasil ditangkap, pelaku langsung dibawa oleh anggota Polres Bandung ke Mapolres Bandung dan Kedua korban dibawa ke Rumah Sakit Al-Ihsan Baleendah.
“Ibunya meninggal dunia di RS Al Ihsan Baleendah sekitar jam 04.00 WIB Selasa (8/5/18) dan mayatnya dibawa ke RS. Sartika Asih untuk diautopsi. Sedang istrinya dalam kondisi kritis di Ruang UGD Al Ihsan Baleendah dengan kondisi tangan kirinya patah dan terdapat beberapa luka bacokan di sekujur tubuh, kuping istrinya juga nyaris putus akibat bacokan ke arah kepala korban,” ungkap Pameungpeuk Kompol Rahmat Dasep kepada Balebandung.com, Selasa (8/5/18).
Kapolsek menuturkan, menurut kesaksian Tuti, kakak kandung pelaku, bahwa pelaku sesudah menikah dengan Hera kurang lebih setahun lalu dan tidak mempunyai anak. Mereka berdua tinggal di Kota Bandung, kemdian pindah ke rumah ibu pelaku di Kp.Talun Ds.Batukarut baru sebulan lalu.
“Memang menurut pengakuan saksi Tuti yang kakak kandungnya sendiri, pelaku Diman itu dalam minggu-minggu ke belakang sering melamun dan menangis sendiri,” ungkap Kompol Dasep. Karena itu pihaknya masih mendalami kondisi kejiwaan pelaku dan motif pelaku menganiaya ibu kandung dan istrinya itu.
“Untuk sementara saya mengambil kesimpulan, pelaku mengalami depresi mental. Tersangka sudah kami titipkan ke Mapolres Bandung,” pungkas Kompol Dasep. ***
Nih, Motif Tersangka Bantai Istri dan Ibu Kandungnya Pakai Arit dan Cangkul