ARJASARI – Minimnya akses kesehatan di berbagai wilayah peloksok di Jawa Barat (Jabar) menjadi tantangan tersendiri bagi para Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur yang akan menjadi pemimpin Jabar.
Pasangan Calon (Paslon) TB.Hasanuddin (Kang Hasan) dan Anton Charliyan (Kang Anton) siap memberikan jaminan kepada rakyat Jabar dengan menyiapkan dokter spesialis di berbagai pelosok Jawa Barat.
Keberadaan dokter spesialis ini penting agar setiap warga Jabar terjamin kesehatannya dan warga merasakan kehadiran negara. Menurut Kang Hasan, adalah fakta tenaga medis khususnya dokter spesialis di pelosok itu sangat kurang. Karena itulah dengan Program Jabar Cageur, pihaknya akan memberikan insentif kepada dokter spesialis agar mau bertugas di pelosok.
“Kami akan menerbitkan Kartu Jabar Cageur. Dan ini akan diberikan kepada mereka yang benar-benar tidak mampu atau rakyat miskin, sehingga tepat sasaran,” ungkap Kang Hasan saat mengunjungi pengobatan gratis yang digelar kader PDI Perjuangan di Kampung Pasirbentang, Desa Mekarjaya, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, Selasa (15/5/18).
Mantan anggota Komisi I DPR RI itu menjelaskan, Kartu Jabar Cageur akan mempermudah masyarakat mendapat akses berobat dari penyakit ringan hingga penyakit berat dan dilayani dengan baik.
Pelayanan kesehatan prima, lanjut Kang Hasan, harus didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Oleh karenanya, selain tentang dokter spesialis pasangan dengan sebutan Hasanah itu akan membangun empat rumah sakit rujukan provinsi, yang tersebar di wilayah strategis yang menjangkau seluruh masyarakat Jawa Barat.
“Selama ini Jawa Barat cuma punya 1 Rumah Sakit rujukan, Kita akan menambahkan jumlahnya di 4 penjuru, wilayah Timur, Selatan, Barat, dan Utara,” imbuhnya.
Selain itu, fasilitas kesehatan di daerah, juga akan terus ditingkatakan. Diantaranya, fasilitas ruang rawat inap baru bagi 1050 puskesmas yang tersebar di berbagai daerah di Jawa Barat. Sehingga, sambung Kang Hasan, masyarakat yang berada di plosok tidak harus pergi ke rumah sakit daerah.
“Kalau yang berat penyakitnya, puskesmas tidak bisa menangani, baru dibawa ke rumah sakit rujukan provinsi,” jelasnya.
“Khusus untuk Dokter spesialis, sebetulnya itu banyak, tapi kenapa tidak mau ke daerah? makanya akan saya beri insentifnya 20 juta per bulan,” pungkasnya.
Pada kesempatan tersebut, Kang Hasan juga sempat berbincang dengan masyarakat yang mengikuti pengobatan gratis tersebut. Kang Hasan juga mendengarkan aspirasi yang mereka sampaikan yang notabene berprofesi sebagai petani.