Kisah Ainul Mardhiah Bidadari Tercantik di Surga

oleh
oleh

Balebandung – Ketika pagi hari di bulan Ramadhan, Nabi sedang memberikan targhib (semangat untuk berjihad) kepada pasukan Islam. Nabi pun bersabda, “Sesungguhnya orang yang mati syahid karena Allah, maka Allah akan menganugerahkannya Ainul Mardhiah, bidadari paling cantik di surga.”

Salah satu sahabat yang masih muda yang mendengar cerita itu menjadi penasaran. Namun, karena malu kepada Nabi dan sahabat-sahabat lain, sahabat ini tidak jadi mencari tahu lebih dalam mengenai Ainul Mardhiah.

Waktu zuhur sebentar lagi, sesuai sunah Rasul, para sahabat dipersilakan untuk tidur sejenak sebelum pergi berperang. Bersama kafilah perangnya pun sahabat yang satu ini tidur terlelap dan sampai bermimpi.

Di dalam mimpinya dia berada di tempat yang sangat indah yang belum pernah ia kunjungi sebelumnya. Dia pun bertemu dengan seorang wanita yang sangat cantik yang belum pernah ia lihat sebelumnya.

Ia pun bertanya kepada wanita tersebut, ” Di manakah ini?” .
” Inilah surga,” jawab wanita itu.
Kemudian sahabat ini bertanya lagi, ” Apakah Anda Ainul Mardhiah?”
” Bukan, saya bukan Ainul Mardhiah. Kalau Anda ingin bertemu dengan Ainul Mardhiah, dia sedang beristirahat di bawah pohon yang rindang itu.”

Didapatinya oleh sahabat itu seorang wanita yang kecantikannya berkali-kali lipat dari wanita pertama yang ia lihat.
” Apakah Anda Ainul Mardhiah?”
” Bukan saya ini penjaganya. Kalau Anda ingin bertemunya di sanalah singgasananya.”

Lalu sahabat ini pun pergi ke singgasana tersebut dan sampailah ke suatu mahligai. Didapatinya seorang wanita yang kecantikannya berlipat-lipat dari wanita sebelumnya yang sedang mengelap-ngelap perhiasan. Sahabat ini pun memberanikan diri untuk bertanya.

” Apakah Anda Ainul Mardhiah?”
” Bukan, saya bukan Ainul Mardhiah. Saya penjaganya di mahligai ini. Jika Anda ingin menemuinya, temuilah ia di mahligai itu.”

Baca Juga  Wagub ; Overpass Pelangi Jembatan Tercantik di Indonesia

Pemuda itu pun beranjak dan sampailah ke mahligai yang ditunjukkan. Didapatinya seorang wanita yang kecantikannya berlipat-lipat dari wanita sebelumnya dan sangat pemalu. Pemuda itu pun bertanya.

” Apakah Anda Ainul Mardhiah?”
” Ya, benar saya Ainul Mardhiah”

Pemuda itu pun mendekat, tetapi Ainul Mardhiah menghindar dan berkata, ” Anda bukan seorang yang mati syahid.”

Seketika itu juga pemuda itu terbangun dari mimpinya. Dia pun menceritakan ceritanya ini kepada seorang sahabat kepercayaannya yang dimohonkan untuk merahasiakannya sampai ia mati syahid.

Komando jihad pun menggelora. Sahabat ini pun dengan semangatnya berjihad untuk dapat bertemu dengan Ainul Mardhiah. Ia pun akhirnya mati syahid.

Di petang hari ketika buka puasa, sahabat kepercayaan ini menceritakan mimpi sahabat yang mati syahid ini kepada Nabi. Nabi pun membenarkan mimpi sahabat muda ini dan Nabi bersabda, “Sekarang ia bahagia bersama Ainul Mardhiah” .

Kisah Ainul Mardhiah diceritakan dalam Hadits Nabi riwayat Tirmidzi. Setiap pandangan yang melihatnya pasti akan menemukan keridhaan di hati. Tapi Wallahu ‘Alam. Kalaupun kisah ini kurang shahih, anggap saja sebagai dongeng menjelang tidur.

Sebab ada yang menilai, Rasulullah SAW tidak pernah menyebut Ainul Mardhiah sebagai bidadari tercantik di surga dan tidak ada kisah mengenai sahabat muda yang bermimpi bertemu Ainul Mardhiah.

Dalam riwayat shahih Rasulullah SAW. bersabda yang artinya:

“Sesungguhnya istri-istri penduduk surga akan bernyanyi untuk suami-suami mereka, dengan suara yang sangat merdu yang tidak pernah didengar oleh siapapun. Sesungguhnya di antara bait-bait syair yang mereka nyanyikan adalah: Kami adalah wanita-wanita yang cantik jelita… Kami adalah istri-istri kaum yang mulia… yang melihat dengan bola mata-bola mata yang indah… Kami adalah wanita-wanita yang kekal abadi yang tak akan mati… Kami adalah wanita-wanita yang senantiasa aman dan tidak merasa takut… Kami adalah wanita yang menetap dan tidak akan berpindah tempat…”. (Hadits Riwayat Ath-Thabrani dalam Al Mu’jamul Kabir, Shahih).

Baca Juga  KAI Targetkan Awal 2017 Garap Reaktivasi Jalur KA Bandung-Ciwidey

Dalam Al-Qur’an pun tidak pernah disebut mengenai bidadari tercantik, sebab semua bidadari itu cantik dan tak terbantahkan. Tidak ada bidadari paling cantik atau pun bidadari yang tidak begitu cantik. Bahkan di dalam Al-Qur’an digambarkan bahwa bidadari seperti permata yakut dan marjan, para bidadari surga sungguh baik hati dan rupawan.

“Bidadari-bidadari itu (cantik berseri) seperti permata delima dan marjan”. (Al-Qur’an Surat Ar-Rahman Ayat 58).

Para bidadari surga yang cantik jelita ini tidak pernah keluar dari rumah dan mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka atau penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka dan tidak pun oleh jin. Rasulullah SAW. bersabda yang artinya:

“Jika salah seorang bidadari menampakkan wajahnya niscaya ia akan menerangi langit dan bumi”. (Hadits Riwayat Bukhari). ***

No More Posts Available.

No more pages to load.