CANGKUANG – Mengingat masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi ikan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Dinas Pangan dan Perikanan (Dispakan) serta Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Kabupaten Bandung menggelar gerakan Sabilulungan Makan Ikan Lezat (Samil).
“Untuk meningkatkan kembali konsumsi ikan di Kabupaten Bandung, kami membuat sebuah gerakan yakni Sabilulungan Makan Ikan Lezat. Selain mengajak masyarakat untuk menggemari ikan, pada acara ini juga kami mengkampanyekan apa saja manfaat mengkonsumi ikan khususnya untuk anak-anak,” ungkap Kepala Dispakan (Kadispakan) Ir. Dadang Hermawan saat membuka acara Samil di Desa Bandasari, Kecamatan Cangkuang, Jumat (25/5/18).
Ia menjelaskan, dibandingkan dengan ayam dan sapi, ikan memiliki banyak kelebihan. “Selain harganya yang murah, ikan adalah makanan yang kaya akan nutrisi dan gizi, serta memiliki serat yang halus sehingga mudah untuk dicerna. Selain itu ikan juga baik untuk kesehatan jantung karena tidak mengandung banyak kolesterol, dan yang terpenting adalah kandungan omega 3 yang baik untuk perkembangan otak anak,” terangnya.
Dadang bilang, untuk memenuhi kebutuhan ikan, Pemkab Bandung akan segera membuat fish market. “Agar masyarakat dapat mengkonsumsi ikan segar, kami akan segera membangun pasar ikan di bekas Terminal Cingcin. Sampai saat ini masih dalam proses perencanaan, dan tidak lama lagi akan dilelang proses produksinya,” ungkapnya.
Selain itu, Dadang juga mengajak kepada orangtua agar memasak ikan di rumah. “Saya mengimbau kepada ibu-ibu untuk memasakkan anak-anaknya ikan dan jadikanlah ikan sebagai pemenuh gizi keluarga anda,” serunya.
Ajakan serupa juga disampaikan Ketua Forikan Hj. Kurnia Agustina Dadang Naser. “Agar anak-anak senang makan ikan, ibu-ibu harus bisa kreatif dalam mengolahnya. Misal, dengan membuatkan anak-anak nuget ikan atau baso ikan,” saran Teh Nia.
Untuk mengasah kreativitas dalam mengolah ikan, Teh Nia akan melakukan berbagai upaya salah satunya dengan lomba cipta menu. “Nantinya kita akan mengadakan lomba cipta menu berbahan dasar ikan. Di sini ibu-ibu dituntut kreatif dalam membuat varian rasa, serta tampilan yang menarik,” kata dia.
Teh Nia berpendapat, ikan memiliki manfaat yang besar terutama untuk ibu hamil. “Ibu hamil juga harus banyak mengkonsumsi ikan, agar janin dalam kandungannya bisa sehat dan cerdas sehingga nantinya bisa mencetak generasi yang berkualitas,” tuturnya.
Oleh karena itu, istri Bupati Bandung ini juga meminta komitmen bersama. “Ketika ingin menghasilkan anak-anak yang sehat, cerdas, memiliki inteligensi yang tinggi, ceria dan berakhlak mulia, perlu adanya komitmen dan keseriusan dari kita semua,” tandasnya.
Ia berharap, dengan adanya Samil dapat mendongkrak konsumsi ikan di Kabupaten Bandung. “Dengan adanya Samil ini, semoga masyarakat bisa sadar akan pentingnya memakan ikan,” harapnya.
Pada kesempatan itu Teh Nia, yang juga sebagai Ketua Lembaga Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (LK3S), menyebut kegiatan tersebut dihadiri oleh 1.000 orang, diantaranya anak-anak difabel. “Pada acara Samil kali ini, kami akan membagikan makanan berupa olahan ikan kepada anak-anak berkebutuhan khusus,” ucapnya.
Melalui program Jumat Peduli (Jumpedul) dari LK3S, Nia mengimbau masyarakat agar memiliki rasa kepedulian yang tinggi. “Kita sebagai bagian dari masyarakat, harus ikut andil dalam memperhatikan warga di sekitar kita. Ada tetangga yang sakit, kelaparan atau jompo, jangan sampai kita telantarkan,” ajaknya.
Dengan menggandeng Dinas Sosial, Nia pun berharap dapat menuntaskan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Kabupaten Bandung. “Program berikutnya, kita akan menyambangi anak punk yang berhadapan dengan hukum di Lapas Sukamiskin. Kita akan mengunjungi sekaligus membagikan takjil dan sharing dengan mereka,” tutur Teh Nia.
Dirinya juga berharap, program-program kepedulian sosial tersebut dapat memperkuat tatanan sosial sebagai salah satu tatanan kabupaten/kota Sehat.
“Sekarang ini program kepedulian sosial merupakan salah satu tatanan yang diunggulkan dalam mewujudkan Kabupaten/Kota Sehat. LK3S ini dibentuk sebagai koordinator untuk efektivitas dan efisiensi kegiatan, baik bagi individu maupun organisasi, yang sama-sama peduli dalam mengentaskan PMKS di Kabupaten Bandung,” pungkas Teh Nia.***