PANGANDARAN – Sebagai pilar ketahanan pangan nasional, peran petani sangat penting untuk menunjang kebutuhan pangan masyarakat. Namun kesejahteraan petani yang masih jadi persoalan, membuat para petani semakin sulit untuk berkembang.
Hal tersebut, disampaikan Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 2 TB Hasanuddin, usai mengecek persiapan akhir Pilkada Serentak Jawa Barat 2018, di DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pangandaran, Sabtu (9/6/18).
Untuk membantu kesulitan para petani Jawa Barat, pria yang akrab disapa Kang Hasan itu, mendukung penerapan Digitalisasi Pertanian di seluruh wilayah Jawa Barat, yang notabene daerahnya memiliki potensi pertanian yang cukup baik.
Purnawirawan Jenderal TNI AD itu menandaskan, perkembangan teknologi harus kita manfaatkan di segala bidang termasuk pertanian.
Melalui Digitalisasi Pertanian, sambungnya, sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan para petani di Tanah Pasundan, serta mewujudkan kedaulatan pangan daerah Jawa Barat.
“Digitalisasi Pertanian ini akan menjawab persoalan petani, karena pemerintah hadir di situ mulai dari pra tanam, masa tanam, hingga hasil panen,” ungkap Jenderal Bintang dua tersebut.
Mantan anggota Komisi I DPR RI itu menegaskan, Pasangan Hasanuddin Anton Amanah (Hasananah) berkomitmen membela petani. Petani akan terus diberikan pembinaan dan pelatihan untuk menumbuhkan kewirausahaan tani. Dengan begitu para petani mampu mewujudkan kemandirian ekonomi dari hasil taninya.
“Komitmen saya, petani juga harus mampu berwirausaha, kita berikan pelatihannya, modalnya hingga pemasarannya,” tuturnya.
Seperti diketahui, Digitalisasi Sistem Pertanian merupakan program pemerintah pusat yang baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo di Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu, pada Kamis, 7 Juni lalu. Peresmian tersebut juga dibarengi dengan program Wirausaha Tani.
Keduanya dikembangkan dalam bentuk sebuah perseroan, yaitu PT Mitra Bumdes Bersama (MBB), yang berada di bawah pembinaan perusahaan-perusahaan BUMN.
Sembilan kabupaten di Jawa Barat dipilih untuk pengembangan program tersebut, sebagai perintis kawasan kewirausahaan pertanian.
Kesembilan daerah tersebut yaitu Kabupaten Indramayu, Karawang, Purwakarta, Cianjur, Garut, Ciamis, Sumedang, Majalengka, dan Kabupaten Tasikmalaya.***