NGAMPRAH – Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bandung Barat diamuk beberapa preman mabuk, Jumat (8/6/18) sore. Selain merusak ruangan Bidang Penataan Ruang, mereka yang juga anggota organisasi kemasyarakatan itu pun melukai dua pegawai Pemda KBB.
Berdasarkan pantauan, Sabtu (9/6/18), Kantor Dinas PUPR tampak sepi dan terkunci. Petugas pengamanan dalam (pamdal) gedung menyatakan petugas polisi baru saja melakukan olah tempat kejadian perkara di ruangan yang dirusak. Kendati mengaku tahu kejadiannya, Pamdal itu menolak berbicara lebih lanjut mengenai kericuhan yang terjadi pada Jumat sore.
Seorang saksi mata sekaligus pegawai Dinas PUPR yang menolak disebutkan namanya menuturkan, pada Jumat sore suasana di sekitar Kantor Dinas PUPR cukup meresahkan. Pada hari terakhir sebelum cuti bersama itu, terdapat kerumunan preman yang meminta uang tunjangan hari raya (THR) dari Dinas PUPR. Beberapa di antara mereka bahkan mabuk dan berbuat ulah. Padahal, ada banyak petugas Satpol PP yang berjaga.
“Saya enggak tahu siapa mereka, kayaknya dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau ormas. Awalnya mereka meminta uang. Karena enggak dikasih, mereka memaksa mau membawa bingkisan koperasi punya Pak Kabid Penataan Ruang, tapi dilarang oleh staf PUPR. Akhirnya terjadi keributan, mereka memukuli seorang staf yang melarang tadi. Kantor juga diobrak-abrik sampai berantakan,” tuturnya.
Dia juga tak bisa memastikan berapa banyak preman yang melakukan pengrusakan, karena banyak orang yang masuk dan keluar kantor. “Yang jelas ada seorang pegawai PUPR yang mukanya babak belur dipukuli. Seorang petugas Satpol juga ada yang berdarah di kepalanya,” ujarnya.
Saksi lainnya yang juga menolak disebutkan namanya mengungkapkan, sedikitnya ada empat orang yang merusak kantor dan menyerang pegawai pemda. “Yang ketahuan oleh saya, ada dua orang yang sebelumnya sudah ada cekcok duluan, dan dua orang lagi yang ikut melakukan pengrusakan karena ikut-ikutan. Setelah ruangan rusak, orang-orang yang berkerumun itu kabur,” kata dia.
Menurutnya, kericuhan di Kantor Dinas PUPR terjadi karena persolan sepele. Namun, lantaran beberapa preman telah terpengaruh oleh alkohol, maka tindakan mereka pun menjadi sulit dikendalikan.
“Kejadiannya cepat, cuma beberapa menit, tiba-tiba ada petugas Satpol PP yang kepalanya berdarah. Dia sebenarnya mau meluruskan masalah, tapi oknum yang tidak bertanggung jawab tiba-tiba masuk dan menantang,” ucapnya.
Dikonfirmasi melalui telefon, Kepala Satpol PP Bandung Barat Rini Sartika membenarkan kejadian itu. Menurut Rini petugas polisi telah melakukan olah TKP. Bersama Kepala Dinas PUPR KBB Anugrah, dia pun menyatakan turut menyaksikan olah TKP tersebut. Menurut Rini, penyerangan para preman dilaporkan kepada Pelaksana Tugas Bupati Bandung Barat Yayat T Soemitra terlebih dulu sebelum lapor polisi.
“Tadi pagi, atas perintah Pak Bupati, Dinas PUPR laporkan kejadian ini ke polisi. Korban memang dari Satpol PP, selain juga staf di PUPR,” tuturnya.
Sesaat sebelum kejadian, ungkap Rini, di dalam Kompleks Pemkab Bandung Barat terlebih dulu terjadi perselisihan antara sejumlah orang dengan pegawai pemda. Pemicunya insiden kecelakaan motor karena terserempet oleh mobil yang dipakai pegawai pemda. Insiden itu langsung ditengahi oleh Rini.
“Sewaktu saya baru mau naik mobil untuk mengantarkan orang yang terserempet itu, tiba-tiba petugas Pamdal keluar dari Kantor PUPR. Dia bilang ada anggota Satpol yang bocor kepalanya. Jadi, saya enggak tahu kejadian pengrusakannya atau kejadian pemukulan yang mengakibatkan anggota kami terluka. Saat itu yang saya marahi di ruangan ada empat orang preman, tapi yang seorang saya kurang kenal wajahnya,” ucapnya.
Dia menyatakan, pihaknya mempercayakan kepolisian untuk mengusut dan menangani kasus tersebut. “Anggota Satpol yang terluka sekarang kondisinya sudah membaik, karena kemarin langsung dibawa ke puskesmas. Kepalanya dijahit enam jahitan. Tadi juga sudah divisum di Rumah Sakit Mitra Kasih, Cimahi,” kata Rini.***