PURWAKARTA – Parkir kendaraan bermotor sembarangan kerap jadi masalah sebab mengganggu ketertiban. Seperti parkir off the street seperti di Rumah Sakit Bayu Asih Purwakarta yang mendapat teguran keras dari Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.
Ceritanya, pada Kamis (24/3/16) pagi bupati yang berangkat dari rumah dinasnya di Jl Gandanegara No 25 sedianya akan menjenguk pasien penderita penyakit thalasemia di RS yang menyediakan layanan kesehatan gratis untuk warga miskin itu.
Setibanya di RS, Dedi terlihat dongkol ketika melihat kendaraan yang diparkir sembarangan. Salah seorang petugas parkir pun kena “semprot” sebab memarkir motornya sembarangan.
“Kumaha sih? Kan didinya teh petugas, kuduna mere conto kanu sejen” (gimana sih? Anda ini kan petugas, harusnya memberi contoh pada yang lain),” tegur Dedi ke si petugas parkir.
Kejadian ini sempat membuat pengunjung RS kaget. Bahkan Hanna (30) warga asal Sadang Purwakarta yang datang bersama keluarganya untuk menjenguk pasien mengaku “reuwas” (kaget). Menurut Hana memang sudah sejak dulu kesemrawutan parkir di RS Bayu Asih kerap terjadi.
“Mungkin harus langsung oleh Pak Bupati memang, karena sering saya tulis saran dan saya masukan ke kotak saran yang tersedia di rumah sakit ini, tapi tidak ada tindak lanjut,” kata Hanna geram.
Kepada Humas Pemkab Purwakarta, Dedi Mulyadi mengatakan RS Bayu Asih sebagai badan layanan usaha daerah harusnya memberi contoh pelayanan yang baik untuk warga. Sebab dari segi pembiayaan, RS ini malah sudah banyak disubdisi oleh Pemkab Purwakarta.
“Kami melakukan kebijakan anggaran untuk Bayu Asih, siapapun yang berobat mohon dilayani dengan baik. Sumber pembiayaannya sudah jelas, harusnya pelayanan juga prima dong?” kata Dedi bernada tinggi.
Bupati menandaskan peristiwa ini harus jadi cermin bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang lain di Purwakarta agar melakukan perbaikan internal demi pelayanan kepada masyarakat. Menurutnya ini penting agar setiap kebutuhan masyarakat dapat terakomodir dengan baik.
“Birokrasi itu tidak boleh menjadi kendala bagi pelayanan. Kebutuhan masyarakat paling utama. Intinya kan masyarakat membutuhkan kenyaman, maka buat mereka nyaman. Persoalan parkir ini hanya salah satu diantaranya saja,” tandas Dedi.