BANDUNG – Berbagai peristiwa traumatis atau musibah yang terjadi, biasanya memberikan dampak bagi korban, baik itu langsung maupun tidak langsung. Dampak langsung yang biasanya dialami adalah adanya trauma, baik itu fisik maupun psikologis.
“Kondisi trauma tersebut perlu ditangani segera agar tidak berdampak semakin buruk bagi kehidupan individu di masa mendatang,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Ir.H.Sofian Nataprawira,MP saat membuka Pelatihan Psikososial Trauma Healing Pasca Bencana, yang digelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, di Sheo Resort Hotel Kota Bandung, Senin (2/7/18).
Dari serangkaian upaya yang dilakukan dalam penanggulangan bencana, imbuh sekda, hal yang tidak kalah penting yakni penanganan psikis korban pasca bencana. Sekda yang juga selaku Kepala BPBD Kabupaten Bandung ini menuturkan, tujuan dari kegiatan ini harus memberikan informasi mendalam mengenai trauma healing, mengaplikasikan teknik dan keahlian mengenai penanganan korban trauma di masyarakat, dan membantu survivor trauma untuk mengatasi trauma yang dialaminya.
“Pelatihan ini harus diberikan wawasan bagi para aparatur, relawan dan masyarakat pada umumnya. Selain itu yang terpenting adalah aplikasi di lapangan,” tandas Sofian.
Sekda berharap dengan adanya pelatihan ini makin banyak masyarakat yang memahami bagaimana penanganan bagi korban yang mengalami trauma, sehingga semakin banyak orang yang dapat ditolong dan mencapai kesehatan mental yang optimal.
“Banyaknya animo masyarakat dan harapan kita bersama, bahwa penguatan kapasitas untuk trauma healing korban pasca bencana harus juga dilakukan, yakni sebagai upaya mengurangi penderitaan, meminimalkan keluhan, mempertinggi kemampuan mengembalikan kehidupan normal mereka. Semoga dengan bertambahnya pendamping trauma healing ini, penanganan psikologi korban pasca bencana bisa lebih optimal,” ucapnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Drs. H. Akhmad Djohara.,M.Si mennambahkan penanganan pasca bencana ini tidak bisa dilakukan hanya oleh pemerintah saja.
“Salah satu upaya pemerintah untuk pasca bencana yakni melalui pelatihan ini. Kesiapan masyarakat dan penggiat kebencanaan khususnya untuk pasca bencana, ” ungkap Djohara.
Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bencana BPBD Kabupaten Bandung Anya Soerya Putri menjelaskan kegiatan yang diinisiasi oleh Bidang Rehabilitasi Rekonstruksi ini melibatkan berbagai unsur sebanyak 55 orang peserta, yakni dari elemen PKK dan Karang Taruna kecamatan, Pramuka juga relawan BPBD, dengan narasumber dari BPBD Provinsi, Asisten Pemerintahan, Pusat Kajian Bencana dan Pengungsi (Puskasi) Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS), serta Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB).
“Tahun ini 110 orang dari 2 angkatan. Tahun-tahun sebelumnya terlatih 100 orang pendamping trauma healing. Kegiatan ini melibatkan unsur PKK dan Karang Taruna dari daerah rawan bencana Kecamatan Cicalengka, Ciparay, Majalaya, Rancaekek, Nagreg, Cimenyan, Cileunyi dan Pramuka Kabupaten Bandung serta unsur satgas BPBD. Dengan narasumber yang kompeten di bidangnya, acara akan berlangsung 5 hari yakni dari tanggal 2 sampai 6 Juli 2018,” urai Anya.
Pihaknya berharap hasil dari pelatihan, peserta bisa menerapkan pengetahuan dan kemampuan di wilayah masing-masing. Selain itu, peserta juga dapat berperan aktif dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana khususnya trauma healing pasca bencana. ***