KATAPANG – Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Mohammad Nasir berharap para akademisi yang kini mulai turun tangan meneliti Sungai Citarum bisa menghasilkan riset aplikatif dalam menangani Citarum lebih cepat.
Menurut Nasir, baru di era pemerintah saat ini ada program khusus yang berkonsentrasi menangani sungai Citarum akibat tingginya pencemaran. Padahal fungsi alirannya menjadi salah satu sumber kehidupan bagi masyarakat Jawa Barat dan DKI Jakarta.
“Selama ini belum ada yang menyentuh Citarum. Baru Presiden Jokowi yang memiliki perhatian serius. Beliau berkonsentrasi penuh bagaimana memperbaiki Citarum dari dampak limbah,” ujar Nasir, Selasa (31/7/18).
Untuk itu, lanjut dia, kementeriannya ingin ikut serta berperan dan terlibat aktif dalam pemulihan Citarum menghadirkan program KKN tematik melalui perguruan tinggi guna menghasilkan riset sebagai penangannya.
“Inovasi perguruan tinggi bakal diterapkan. Mulai dari pengolahan limbahnya, sistem pemanfaatan limbahnya, upaya penjernihan airnya tentu akan dilakukan sehingga sungai Citarum betul-betul bersih,” ungkap Nasir.***