MARGAHAYU – Bupati Bandung Dadang M Naser bersama para tokoh Muhammadiyah Kabupaten Bandung membuka Musyawarah Daerah XI Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan PD Aisyiyah Kab Bandung di Komplek Perguruan Muhammadiyah Bandung Selatan, Jl Terusan Kopo, Kec Margahayu, Kab Bandung, Minggu (26/3/16).
Bupati berharap melalui Musda ke-11 ini ke depan Muhammadiyah mampu mengevaluasi program-program kegiatannya yang lalu dan merancang program-program strategis Muhammadiyah di masa yang akan datang.
“Sehingga saya harapkan dari Musda Pengurus Daerah Muhammadiyah dan Aisyiyah ini bisa menghasilkan program unggulan yang bisa dikerjasamakan dengan Pemkab Bandung maupun ormas Islam lainnya maupun kalangan swasta dan perbankan,” ucap Dadang kepada Balebandung.com usai membuka musda, Minggu (26/3/16).
Terutama dalam rangka penguatan ekonomi, imbuh bupati, khususnya di sektor UKM yang seperti sekarang ini digalakkan oleh Muhammadiyah dengan aset koperasi Muhammadiyah Kabupaten Bandung yang asetnya sudah mencapai Rp 3,5 miliar
Dengan begitu Muhammadiyah bisa lebih berdaya saing bahkan secara global di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini. Bupati menunjuk contoh pendiri Muhammadiyah sendiri, KH Ahmad Dahlan adalah seorang ulama yang kuat secara ekonomi karena ia seorang pengusaha batik.
“Contoh KH Ahmad Dahlan yang dengan kekayaannya beliau membiayai perjuangan dakwah Muhammadiyah,” ujarnya.
Menurutnya, selama ini kaum muslimin sering salah kaprah memahami Nabi Muhammad yang dinilai sebagai orang miskin. Akhirnya muslimin khawatir bila memiliki harta, karena dinilai harta bisa menjerumuskannya ke neraka.
“Nabi Muhammad saja disalahartikan sebagai orang miskin. Padahal nabi itu kaya, beliau seorang pedagang yang cukup berhasil. Jadi, bedakan antara miskin dan hidup sederhana,” kata Dadang.
Bahkan, imbuh bupati, nabi akhirnya menikah dengan seorang pengusaha wanita, Khadijah. Perpaduan dua pengusaha ini akhirnya membawa kemenangan Islam karena harta yang dimilikinya dipersembahkan untuk dakwah.
Ajaran Islam, kata Dadang Naser, mendorong kaumnya untuk menjadi kaya dengan cara yang halal. “Ajaran zakat, infak, sedekah, dan wakaf, mengharuskan seseorang untuk memiliki harta. Dari harta yang dipakai untuk kebaikan umat sehingga pendidikan, kesehatan, maupun pemberdayaan ekonomi bisa maju,” sebutnya.
Sementara Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Bandung terpilih Irman Wargadinata berharap dengan Musda XI Muhammadiyah-Aisyiyah ini dijadikan moment evaluasi agar Muhammadiyah lebih maju dari berbagai aspek yang diperjuangkannya.
“Saya sebagai Ketua DPD PAN Kabupaten Bandung juga berharap ke depan secara politis ada sinergi antara Muhammadiyah dengan PAN. Sebab bagaimanapun antara PAN dan Muhammadiyah ada iktan emosional yang sangat kuat,” ucap Irman. [iwa]