BALERAME – Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang biasa diperingati setiap 12 Nopember, menjadi momentum untuk melakukan pendidikan dan upaya promosi kesehatan kepada masyarakat.
Pemkab Bandung menggelar peringatan HKN ke-54 dengan mengkampanyekan budaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), melalui berbagai kegiatan menarik yang melibatkan sedikitnya 3.500 peserta.
Mengusung tema “Aku Cinta Sehat” dengan sub tema “Ayo Hidup Sehat Mulai dari Kita”, peringatan HKN ke-54 itu, selaras dengan Germas yang menekankan pada kesadaran tiap individu untuk meningkatkan perilaku hidup sehat.
Pada puncak acara di Dome Balerame Soreang, Selasa (27/11/18) itu, peringatan HKN diisi dengan Gebyar Cerdik Patuh Sabilulungan dan Cegah Stunting itu Penting. Kata Cerdik (Cek kesehatan berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet sehat dan gizi seimbang, Istirahat cukup dan Kelola stres) dan Patuh (Periksa kesehatan rutin, Atasi penyakit dengan pengobatan tepat, Tetap aktivitas fisik aman, Upayakan diet sehat dan Hindari asap rokok, minuman beralkohol dan zat karsinogenik) sebagai upaya penanganan kasus Penyakit Tidak Menular (PTM), merupakan komponen budaya Germas yang terus digelorakan Pemkab Bandung.
“Ayo lakukan Cerdik Patuh, supaya kesehatan terjaga, PTM terkendali dan tujuan HKN dalam meningkatkan kesadaran masyarakat Kabupaten Bandung terhadap pentingnya menjaga kesehatan, bisa terwujud,” ungkap Bupati Bandung saat membuka peringatan HKN ke-54 itu.
Menurutnya, Cerdik Patuh Sabilulungan dan Cegah Stunting sebagai komponen Germas di Kabupaten Bandung, harus terus disosialisasikan ke seluruh masyarakat. “Jangan hanya di tatanan petugas kesehatan saja, masyarakat perlu diberi pemahaman lebih dalam,” imbuh Kang DN sapaan akrabnya.
Selain itu pada peringatan HKN ke-54, Pemkab Bandung melakukan pencanangan percepatan pencegahan stunting. Sebagai gangguan pertumbuhan kronis pada anak balita (di bawah lima tahun), stunting terjadi akibat kekurangan asupan nutrisi dalam waktu lama.
“Di daerah kita ada sekitar 10 desa yang ditemukan kasus stunting. Makanya kita lakukan percepatan pencegahannya melalui intervensi gizi spesifik yang ditujukan pada anak dalam seribu HPK (Hari Pertama Kehidupan) dan berkontribusi pada 30% penurunan stunting,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Bupati mengajak seluruh pihak untuk terus menumbuhkan semangat dalam melayani dan menggerakan masyarakat melakukan Germas. “Mari kita kobarkan semangat melayani, semangat menggerakkan. Semangat untuk mampu menangkap aspirasi masyarakat, semangat memandirikan dan memberdayakan masyarakat dalam pencapaian derajat kesehatan yang setinggi-tingginya yang dimulai dari diri kita masing-masing,” seru Kang DN di hadapan ribuan peserta HKN.
Kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung drg. Grace Mediana.,M.Kes menambahkan, kerangka intervensi stunting lainnya yakni intervensi gizi sensitive yaitu untuk pencegahan stunting melalui berbagai kegiatan pembangunan di luar sektor kesehatan dan berkontribusi pada 70% intervensi stunting, contohnya ketersediaan air dan sanitasi.
Kasus stunting di Kabupaten Bandung lanjutnya, ditemukan di 10 desa yakni Desa Rancatungku Kecamatan Pameungpeuk, Desa Dampit, Narawita, Tanjungwangi, Desa Mekarlaksana dan Desa Babakan Ciparay Kecamatan Cicalengka.
“Selain itu, kasus stunting juga ditemukan di Desa Girimulya Pacet, Desa Cihawuk Kertasari, Desa Karangtunggal Paseh serta Desa Cibodas Kecamatan Pasirjambu,”papar Grace.
Grace menyebutkan, peringatan HKN di Kabupaten Bandung, selain mencanangkan percepatan stunting, dan kampanye budaya Germas melalui Gerakan Cerdik Patuh Sabilulungan, akan dilakukan berbagai kegiatan seperti pemeriksanaan gula darah dan tekanan darah, gerak jalan sehat, lomba paduan suara Germas dan Lomba Senam Cerdik.
“Mudah-mudahan dengan peringatan HKN setiap tahun, masyarakat semakin paham dan mau membudayakan Germas secara mandiri, melalui Cerdik Patuh dan bersama-sama mendukung percepatan pencegahan stunting, ” pungkasnya.***