Selasa, November 26, 2024
spot_img
BerandaBale Kota BandungWanita Dalam Pasungan Ini Dievakuasi ke RSJ Cisarua

Wanita Dalam Pasungan Ini Dievakuasi ke RSJ Cisarua

Pembina Yayasan Belajar Bersama Ayi Vivananda (kiri) saat hendak mengevakuasi wanita dalam pasungan, Juju Juariah, ke RSJ Cisarua Lembang, Senin (4/4).ist
Pembina Yayasan Belajar Bersama Ayi Vivananda (kiri) saat hendak mengevakuasi wanita dalam pasungan, Juju Juariah, ke RSJ Cisarua Lembang, Senin (4/4).ist

BANDUNG – Wanita dalam pasungan, Juju Juariah (33), akhirnya dibebaskan dan dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Cisarua Lembang, Senin (4/4/16). Selama enam bulan belakangan ini Juju dipasung keluarganya karena kerap mengamuk .

Warga Jalan Babakan Jati II RT 03/08 Kelurahan Binong, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung itu tampak senang dibebaskan dari ruang pengap dan kedua kakinya bebas dari balok kayu. Bahkan Juju selama dipasung bertelanjang bulat, saat dibawa ke luar rumahnya berpakaian rapih dan selalu tersenyum bahkan bertanya seolah manusia normal.

“Mau dibawa kemana?” tanyanya kepada petugas dari Yayasan Belajar Bersama. Kepala Yayasan Belajar Bersama, Taryana (40), yang membawanya dan membujuk Juju untuk ikut berobat agar sembuh dan bisa kembali bersama keluarga.

Pembina Yayasan Belajar Bersama Ayi Vivananda yang sudah menyiapkan mobil pribadinya untuk mengantar Juju akhirnya hanya mendampingi karena Puskesmas Gumuruh datang memberikan bantuan mobil amblulans.

Menurut Ayi, warga Kota Bandung yang dibebaskan Yayasan Belajar Bersama dari belengu pasung selama tahun 2016 sudah tujuh orang. Ketujuh orang itu adalah penderita gangguan jiwa, karena mendapat tekanan mental, dan harus mendapatkan pengobatan dari pemerintah..

“Tugas yang tidak tertangani pemerintah, relawan harus menanganinya. Contohnya orang-orang yang dipasung di tengah kota harus diobati sampai sembuh,” ujar Ayi.

Sementara itu Ojoh (72) ibu kandung Juju hanya pasrah dan berharap perpisahan dengan anak bungsunya jalan terbaik untuk kesembuhan. Menurut Ojoh, kepergian anaknya ke rumah sakit jiwa sudah kesekian kalinya, tapi setelah berobat kembali kambuh dan merusak perabotan di rumah. “Mungkin harus jauh, jika dekat pasti ngamuk dan terpaksa memasungnya,” ucap Ojoh.

Ia menuturkan anak ketujuhnya itu sebenarnya lahir normal dari bayi sampai usia 15 tahun. Tapi sejak lulus SD mau melanjutkan ke SMP, sering mendapat tekanan dari lingkungan sekitarnya.

“Waktu itu Juju gemuk, berat badannya mencapai 72 kilogram. Sehingga banyak teman-temannya yang mengejek,” ujarnya.

Juju sempat berusaha untuk menguruskan badan. Mengkonsumsi obat pelangsing, tapi tetap gemuk. Saat kakaknya menikah, Juju tidak mau difoto, bahkan malah mengamuk. Sejak itulah kerap mengamuk tanpa sebab.

“Sudah berbagai pengobatan baik medis maupun ke orang pintar tapi tak ada perubahan. juju pun sempat kabur beberapa bulan dan kembali ditemukan.” kata Ojoh.

spot_img
BERITA LAINYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

TERKINI

spot_img