NGAMPRAH – Anjing liar yang membawa penyakit rabies menghantui warga di tiga kecamatan KBB. Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bandung Barat mencatat ada 12 warga Bandung Barat yang dilaporkan terkena gigitan anjing liar yang diduga membawa penyakit rabies. Sejumlah warga ini kini dalam penanganan Dinas Kesehatan untuk mendapatkan perawatan.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan pada Dinas Perikanan dan Peternakan KBB Wiwin Aprianti menyebutkan, warga yang terkena gigitan tersebut mulai dari 6 warga Kecamatan Gununghalu, 2 warga Sindangkerta, dan 4 warga Cililin.
“Saat ini tim gabungan tengah mencari anjing tersebut lantaran bersembunyi hingga di kebun dan hutan, sehingga menyulitkan pencarian. Dari keterangan para korban, mereka mengaku digigit anjing dengan ciri-ciri yang sama, yaitu berwarna cokelat kemerahan dan ada infeksi di bagian punggung,” kata Wiwin saat dijumpai di kantornya Rabu (13/2/19).
Saat ini, kata dia, para korban sudah diberikan vaksin antirabies untuk mengantisipasi tertularnya rabies yang membahayakan manusia. Sejauh ini, mereka dalam kondisi baik dan tidak menunjukkan gejala terjangkit rabies.
Dia juga mengungkapkan, bagi siapa saja yang digigit anjing liar, dianjurkan untuk mencuci bagian yang digigit dengan sabun pada air yang mengalir selama 15 menit. Hal ini akan membuang virus yang menempel pada bagian kulit yang digigit. “Selanjutnya, laporkan pada aparat ke wilayahan setempat agar kami bisa mengetahuinya dan segera melakukan penanganan lebih lanjut,” tuturnya.
Wiwin menambahkan, kasus orang digigit anjing liar memang kerap terjadi, tetapi tidak ada yang sampai positif terkena rabies. Untuk mencegah rabies, pihaknya rutin melakukan vaksinasi antirabies terhadap anjing-anjing peliharaan dan hewan-hewan pembawa rabies lainnya, termasuk kucing.
“Populasi anjing dan kucing di Bandung Barat mencapai angka empat ribuan. Sebanyak 80 persennya sudah kami lakukan vaksinasi,” tandasnya. ***